Siasat Jitu Keluarga di Kota Pahlawan Melewati Pagebluk
loading...
A
A
A
Beruntung, sejak tiga tahun yang lalu ia sudah memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa Prudential Syariah yang membuat hatinya lebih lega. Dengan tiga anak yang semuanya masih dalam tahap pendidikan jelas membutuhkan perhatian besar.
Suaminya yang bekerja sebagai seorang guru di SMPN 1 Surabaya memberinya keyakinan untuk memiliki asuransi syariah. Semua pilihan itu dijadikannya sebagai bekal dalam menjalani kehidupan. Segala sesuatu bisa saja terjadi, termasuk dalam menghadapi pandemi seperti ini.
"Hidup di kota besar dengan tiga anak kita harus bisa mengatur keuangan dengan baik. Segala kemungkinan harus direncanakan," jelasnya.
Dengan pendapatan yang cukup, Susanti berserta suami harus bisa menyeimbangkan kebutuhan dengan pengeluaran harian. Pendidikan tiga buah hatinya serta kesiapan masyarakat urban seperti dirinya yang mengadu nasib di Kota Pahlawan.
"Makanya saya memilih asuransi yang bisa sekaligus menabung. Ini yang bisa memberikan manfaat bagi keluarga kami, terutama di tengah pandemi seperti ini," ucapnya.
Kesehatan menjadi aset yang tak ternilai. Sehingga ancaman di masa pagebluk seperti ini menjadi ujian kehidupan. Mereka tetap yakin untuk bisa melewati masa pandemi. Persiapan keluarga pun sudah lebih matang, ia dibekali asuransi dan sisa tabungan yang cukup untuk melewati pandemi COVID-19.
Head of Product Development Prudential Indonesia Himawan Purnama menuturkan, ada banyak kebutuhan yang ingin dimiliki warga Indonesia dalam mendukung kehidupannya. Ada kesempatan besar pada masyarakat yakni asuransi PRUCinta yang dianggap bermanfaat memberikan santunan meninggal dunia selama 20 tahun dengan pembayaran kontribusi selama sepuluh tahun saja.
Asuransi PRUCinta juga menawarkan manfaat jatuh tempo berupa nilai tunai dari Dana Nilai Tunai yang dimaksimalkan setara 100% kontribusi yang telah dibayarkan. Semua itu diberikan jika tidak ada klaim selama masa kepesertaan yang bisa menguntungkan masyarakat.
Himawan melanjutan, PRUCinta juga memberikan empat kali lipat santunan asuransi meninggal dunia akibat kecelakaan selama bulan Ramadan sampai dua minggu setelahnya. Kemudahan ini tentu bisa menambah rasa tenang dalam menjalankan inadah di bulan suci Ramadan.
Asuransi jiwa memang belum begitu tenar. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sempat membeberkan sepanjang 2019, tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 1,2% dibandingkan total Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut masih tertinggal dari negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan (8,4%), Jepang (6,2%), dan China (2,8%).
Suaminya yang bekerja sebagai seorang guru di SMPN 1 Surabaya memberinya keyakinan untuk memiliki asuransi syariah. Semua pilihan itu dijadikannya sebagai bekal dalam menjalani kehidupan. Segala sesuatu bisa saja terjadi, termasuk dalam menghadapi pandemi seperti ini.
"Hidup di kota besar dengan tiga anak kita harus bisa mengatur keuangan dengan baik. Segala kemungkinan harus direncanakan," jelasnya.
Dengan pendapatan yang cukup, Susanti berserta suami harus bisa menyeimbangkan kebutuhan dengan pengeluaran harian. Pendidikan tiga buah hatinya serta kesiapan masyarakat urban seperti dirinya yang mengadu nasib di Kota Pahlawan.
"Makanya saya memilih asuransi yang bisa sekaligus menabung. Ini yang bisa memberikan manfaat bagi keluarga kami, terutama di tengah pandemi seperti ini," ucapnya.
Kesehatan menjadi aset yang tak ternilai. Sehingga ancaman di masa pagebluk seperti ini menjadi ujian kehidupan. Mereka tetap yakin untuk bisa melewati masa pandemi. Persiapan keluarga pun sudah lebih matang, ia dibekali asuransi dan sisa tabungan yang cukup untuk melewati pandemi COVID-19.
Head of Product Development Prudential Indonesia Himawan Purnama menuturkan, ada banyak kebutuhan yang ingin dimiliki warga Indonesia dalam mendukung kehidupannya. Ada kesempatan besar pada masyarakat yakni asuransi PRUCinta yang dianggap bermanfaat memberikan santunan meninggal dunia selama 20 tahun dengan pembayaran kontribusi selama sepuluh tahun saja.
Asuransi PRUCinta juga menawarkan manfaat jatuh tempo berupa nilai tunai dari Dana Nilai Tunai yang dimaksimalkan setara 100% kontribusi yang telah dibayarkan. Semua itu diberikan jika tidak ada klaim selama masa kepesertaan yang bisa menguntungkan masyarakat.
Himawan melanjutan, PRUCinta juga memberikan empat kali lipat santunan asuransi meninggal dunia akibat kecelakaan selama bulan Ramadan sampai dua minggu setelahnya. Kemudahan ini tentu bisa menambah rasa tenang dalam menjalankan inadah di bulan suci Ramadan.
Asuransi jiwa memang belum begitu tenar. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sempat membeberkan sepanjang 2019, tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 1,2% dibandingkan total Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut masih tertinggal dari negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan (8,4%), Jepang (6,2%), dan China (2,8%).