7 Peninggalan Kerajaan Banten, dari Masjid hingga Keraton

Kamis, 11 Januari 2024 - 10:39 WIB
loading...
7 Peninggalan Kerajaan Banten, dari Masjid hingga Keraton
Masjid Agung Banten salah satu peninggalan Kerajaan Banten. Foto/Ist
A A A
Sedikitnya ada tujuh peninggalan Kerajaan Banten yang telah diketahui, mulai dari masjid, hingga keraton. Dari peninggalan ini seseorang dapat mengetahui bagaimana Kesultanan Banten berkembang di masa lalu.

Kerajaan Islam yang ada di Pulau Jawa ini secara resmi didirikan pada abad ke-16 oleh seorang pangeran dari Kerajaan Pajajaran yang bernama Maulana Hasanuddin.

Sayangnya karena munculnya ekspansi kolonial Belanda, kesultanan ini akhirnya mengalami keruntuhan. Meski sudah runtuh, terdapat beberapa peninggalan yang membuktikan bahwa salah satu kerajaan nusantara ini sempat berjaya di masa lalu.

7 Peninggalan Kerajaan Banten

1. Masjid Agung Banten

Masjid yang berada di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang, Banten, ini diketahui telah berdiri di sekitar tahun 1552-1570, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin.



Salah satu ciri khas dari masjid ini adalah menara setinggi 24 meter seperti mercusuar. Bangunan masjid ini merupakan akulturasi dari tiga budaya, yaitu Cina, Arab dan Eropa.

2. Kerkhof

Kerkhof adalah pemakaman yang dibuat untuk orang Eropa. Peninggalan Kerajaan Banten ini berada di Kampung Pamarican, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Dari peninggalan ini menunjukkan usaha bangsa Eropa yang sangat ingin menguasai Banten. Terdapat puluhan makam dengan batu tinggi di area pemakaman ini.

3. Benteng Speelwijk

Benteng ini dibangun oleh Hendrick Lucaszoon Cardeel pada tahun 1681-1684. Nama Speelwijk digunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap Gubernur Hindia Belanda.

Benteng Speelwijk dibangun karena kecemasan orang Belanda terhadap serangan rakyat Banten khususnya pengikut Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Meriam Ki Amuk

Meriam ini dikisahkan sebagai hadiah pernikahan dari Sultan Demak kepada Sultan Hasanuddin. Dalam kisah lain disebutkan jika meriam ini adalah bentuk penghargaan dari Sultan Trenggono pada penguasa baru Banten.

Meriam ini memiliki ukuran yang cukup besar yakni panjang 341 cm, diameter bagian belakang 66 cm, diameter mulut atau moncong bagian luar 60 cm, bagian dalam 32 cm dan lebar bagian yang menonjol 1,15 m.

5. Vihara Avalokitesvara

Peninggalan Kesultanan Banten satu ini dibangun oleh Sunan Gunung Jati pada tahun 1542, letak vihara dekat dengan Masjid Agung Banten.

Vihara Avalokitesvara memiliki luas mencapai 10 hektare. Pada bangunan vihara terdapat ukiran yang menggambarkan bagaimana kejayaan Banten Lama saat masih menjadi kota pelabuhan yang ramai.

6. Keraton Surosowan

Keraton yang telah berdiri sejak abad ke-17 ini didirikan pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin. Lokasinya berada di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten.

Namun pada tahun 1680 terjadi serangan dari Belanda yang mengakibatkan hancurnya Keraton Surosowan. Saat ini yang tertinggal hanya puing-puing dan beberapa sisa ruangan yang masih bisa ditemukan.

7. Keraton Kaibon

Terakhir ada Keraton Kaibon yang diketahui telah dibangun sejak tahun 1815. Keraton ini dipercaya sempat jadi tempat tinggal Sultan Sultan Syafiudin, yang memerintah Kerajaan Banten tahun 1980 hingga 1815.

Pada 1832, keraton yang berlokasi di Kasunyatan, Kesemen, Serang, Banten ini dibongkar oleh Pemerintah Hindia Belanda. Bangunannya menyisakan fondasi, gapura, dan tembok-tembok.

Itulah tujuh peninggalan Kerajaan Banten, dari mulai Masjid hingga Keraton. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan tentang sejarah kerajaan nusantara.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1886 seconds (0.1#10.140)