Momen Pasukan Kediri Habisi Raja Singasari Bikin Gayatri Rajapatni Ganti Nama Ratna Sutawan

Sabtu, 16 Desember 2023 - 09:00 WIB
loading...
Momen Pasukan Kediri Habisi Raja Singasari Bikin Gayatri Rajapatni Ganti Nama Ratna Sutawan
Pasukan Jayakatwang dari Kediri ke Kerajaan Singasari membuat petaka nyaris menewaskan Gayatri Rajapatni istri Raja Majapahit Raden Wijaya. Foto/Ilustrasi
A A A
Serangan tiba-tiba Jayakatwang dari Kediri ke Kerajaan Singasari benar-benar membuat petaka. Di serangan itulah Kertanagara Raja Singasari harus meregang nyawa. Pasukan Jayakatwang pun tak puas dengan membunuh Raja Singasari dan pejabat istana.

Para pasukan dari Daha itu masih mencari beberapa anggota keluarga Kertanagara termasuk di antaranya Gayatri. Kala itu Gayatri memang masih berada di istana Singasari, saat ayahnya tengah melakukan ritual tantra hingga menewaskannya.

Gayatri yang terancam akhirnya mencoba diberikan masukan abdi istana Sodrakara. Pembantu istana ini betul-betul menyayangi Gayatri, sehingga ia berusaha untuk menyembunyikan identitas sang putri raja di tengah hiruk pikuk pasukan Kediri meluluhlantakkan Istana Singasari.



Earl Drake pada bukunya "Gayatri Rajapatni: Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit" dikisahkan, keduanya langsung memutuskan bahwa Gayatri akan berpura-pura menjadi putri seorang pegawai rendah keraton yang baru saja tewas dalam serangan Kediri.

Sang abdi berperan sebagai pelayan rumah tangga, sementara Gayatri mengambil nama baru ”Ratna Sutawan”. Pembantu istana itu mencoba untuk menyembunyikan Gayatri dengan kedudukannya yang tidak mencolok.

Ia berharap para penyerbu dari Kediri akan lengah dan membiarkannya tinggal di Singasari.



Konon sang putri raja ini tak menyesal menanggalkan jubah dan perhiasan seorang putri raja. Konon Gayatri lebih suka berpakaian bak seorang ksatria dan bertarung melawan orang-orang biadab yang membantai orang tua dan teman-temannya.

Namun langkah itu dicegah oleh Sodrakara. Sodrakara selalu berpikiran tenang dan praktis langsung menjelaskan kepada Gayatri bahwa keinginannya untuk memberikan perlawanan itu mustahil diwujudkan saat ini.

Pesan Sodrakara ke Gayatri yakni paling penting dan mendesak adalah menyembunyikan identitasnya sebagai putri raja.

Meskipun tingkah lakunya tomboi, wajah dan bentuk tubuhnya tetaplah perempuan, sehingga tak mungkin ia mengelabui orang dengan bertingkah bak seorang prajurit. Cara berjalan Gayatri pun jauh dari seorang prajurit, dan ia pun tak tahu cara memegang senjata.

Gayatri tetap bersikeras mengenakan busana laki-laki, karena begitulah yang dilakukan pahlawannya Candra Kirana dalam kisah Panji. Namun, akhirnya ia menyadari bahwa nasehat sang pelayan adalah yang terbaik.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2126 seconds (0.1#10.140)