Terbitkan Rekom, Ini Alasan Nasdem Dukung Petahana Blitar
loading...
A
A
A
Saat ini kata Marheinis, pihaknya tengah membangun komunikasi politik secara intens dengan PAN. "Kita telah menjalin komunikasi intens dengan Partai Amanat Nasional (PAN)," kata Marheinis menjelaskan.
(Baca juga: Rem Blong, Truk Tronton Hantam 2 Minibus di Jalur Pantura Gresik )
Hal senada disampaikan Bupati Blitar Rijanto yang mengatakan dukungan resmi Partai Nasdem menjadi modal merapatkan barisan dalam Pilkada 2020 pada Desember mendatang. "Ini adalah modal kita untuk pilkada di Kabupaten Blitar 2020," ujar Rijanto.
Sementara sebelumnya Sekretaris DPC PKB Kabupaten Blitar Imron Rosyadi menegaskan pilkada calon tunggal di Kabupaten Blitar tidak boleh terulang. Pilkada calon tunggal yang terjadi lima tahun lalu bagi Imron adalah kecelakaan politik.
"Yang pasti pilkada calon tunggal yang pernah terjadi, tidak boleh terulang. Karena hal itu tidak bagus buat iklim demokrasi di Kabupaten Blitar. Pilkada calon tunggal adalah wujud demokrasi semu," tegas Imron yang menambahkan saat ini PKB masih melakukan ikhtiar politik.
Seperti diketahui, selain pasangan petahana Rijanto-Marheinis, sejumlah nama bakal kandidat juga bermunculan. Sebut saja Abdul Azis, aktivis di lingkaran nahdliyin yang mengusung jargon politik Blitar Unggul. Kemudian Mak Rini yang berlatar belakang pengusaha, serta Abdul Munib yang merupakan Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar.
Hanya saja, sampai sejauh ini nama nama bakal kandidat di luar pasangan petahana tersebut, belum ada satupun yang mengantongi surat rekomendasi dari partai politik pengusung .
(Baca juga: Rem Blong, Truk Tronton Hantam 2 Minibus di Jalur Pantura Gresik )
Hal senada disampaikan Bupati Blitar Rijanto yang mengatakan dukungan resmi Partai Nasdem menjadi modal merapatkan barisan dalam Pilkada 2020 pada Desember mendatang. "Ini adalah modal kita untuk pilkada di Kabupaten Blitar 2020," ujar Rijanto.
Sementara sebelumnya Sekretaris DPC PKB Kabupaten Blitar Imron Rosyadi menegaskan pilkada calon tunggal di Kabupaten Blitar tidak boleh terulang. Pilkada calon tunggal yang terjadi lima tahun lalu bagi Imron adalah kecelakaan politik.
"Yang pasti pilkada calon tunggal yang pernah terjadi, tidak boleh terulang. Karena hal itu tidak bagus buat iklim demokrasi di Kabupaten Blitar. Pilkada calon tunggal adalah wujud demokrasi semu," tegas Imron yang menambahkan saat ini PKB masih melakukan ikhtiar politik.
Seperti diketahui, selain pasangan petahana Rijanto-Marheinis, sejumlah nama bakal kandidat juga bermunculan. Sebut saja Abdul Azis, aktivis di lingkaran nahdliyin yang mengusung jargon politik Blitar Unggul. Kemudian Mak Rini yang berlatar belakang pengusaha, serta Abdul Munib yang merupakan Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar.
Hanya saja, sampai sejauh ini nama nama bakal kandidat di luar pasangan petahana tersebut, belum ada satupun yang mengantongi surat rekomendasi dari partai politik pengusung .
(eyt)