Peneliti LSI Denny JA Prediksi Kemenangan Rijanto-Beky Tembus 65% di Pilkada Blitar
loading...
A
A
A
BLITAR - Peneliti LSI Denny JA, Imam Fauzi Surahmat mengungkapkan prediksi menarik terkait Pilkada Kabupaten Blitar yang digelar 27 November 2024. Berdasarkan data surveinya, pasangan calon nomor urut 01 Rijanto-Beky berpotensi menembus angka elektabilitas hingga 65% atau bahkan lebih.
Prediksi itu didukung sejumlah faktor strategis yang menjadi kekuatan pasangan tersebut. Salah satu poin utama dari analisis ini adalah popularitas dan elektabilitas Rijanto-Beky.
Meskipun popularitas mereka berada di kisaran angka 80% masih lebih rendah dibandingkan pasangan 02 Rini Sarifah-Abdul Ghoni yang mencapai 92%, namun elektabilitas Rijanto-Beky justru jauh lebih tinggi di angka 55%. Sebaliknya, pasangan Rini Sarifah hanya memperoleh elektabilitas sebesar 27%.
"Data itu menunjukkan bahwa tingkat kesukaan dan kepercayaan publik terhadap Rijanto-Beky lebih solid dibandingkan pasangan lawan yang justru terlihat berkebalikan dengan tingkat popularitasnya. Ini bisa jadi alarm untuk pasangan 02 karena seringkali fakta kontrasnya, popularitas dan elektabiltas cenderung membuka peluang terjadinya tren penurunan elektabilitas ke depannya. Jadi bukan tidak mungkin nanti Pilkada Blitar akan dimenangkan Rijanto Beky dengan angka 65 persen,"ujar Imam.
Menurut dia, popularitas Rijanto-Beky yang saat ini berada di angka 80% masih sangat berpeluang meningkat signifikan hingga 90%.
"Jika popularitas Rijanto-Beky menembus 90%, elektabilitas mereka juga memiliki potensi besar untuk naik hingga 65% atau lebih. Ini merupakan hasil dari kesesuaian persepsi publik terhadap keinginan hadirnya figur pemimpin baru sebesar 50%-an lebih dan justru di sisi sebaliknya ada mayoritas publik di Kabupaten Blitar tidak menginginkan kembali Rini Syarifah untuk menjadi Bupati lagi, dengan catatan hal tersebut terus dibarengi strategi kampanye yang efektif dan masif," ungkapnya.
Faktor lain yang mendukung prediksi ini adalah dukungan terbuka dari tokoh berpengaruh, Gus Iqdam. Berdasarkan data survei, dukungan Gus Iqdam memiliki dampak signifikan dengan tingkat popularitas Gus Iqdam yang mencapai 95,9% diyakini sangat berpengaruh besar terhadap arus suara kepada pasangan 01 Rijanto-Beky.
"Peran Gus Iqdam memperkuat daya tarik pasangan 01, khususnya di segmen pemilih yang sebelumnya belum menentukan pilihan," ucap Imam yang juga Koordinator LSI Denny JA wilayah Jatim Bali ini.
"Ini kami yakini akan menjadi band wagon effect (efek arus kemenangan) membawa sisa yang belum menentukan pilihan lebih akan lari kepada pasangan 01 daripada 02. Apalagi selisih keduanya sangat jauh, yakni di angka 28%. Ini dimungkinan justru pemilih 02 akan bermigrasi pada pilihan 01," katanya.
"Jadi publik relatif lebih bergeser di mana arus kemenangan itu berada dan data menunjukkan arus dominasi kemenangan itu ada di paslon 01," tambah kandidat Doktor UB ini.
Sebelumnya, survei LSI Denny JA juga menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan 02, meskipun didukung oleh popularitas tinggi, terkendala oleh rendahnya tingkat kesukaan publik. Ini mencerminkan bahwa popularitas saja tidak cukup tanpa penguatan pada aspek elektabilitas.
Dengan waktu yang masih tersisa, strategi Rijanto-Beky yang berfokus pada peningkatan pengenalan publik serta dukungan dari tokoh-tokoh kunci diprediksi akan menjadi kunci keberhasilan mereka. Pilkada Kabupaten Blitar pun menjadi salah satu kontestasi yang paling dinantikan di akhir tahun 2024.
Prediksi itu didukung sejumlah faktor strategis yang menjadi kekuatan pasangan tersebut. Salah satu poin utama dari analisis ini adalah popularitas dan elektabilitas Rijanto-Beky.
Meskipun popularitas mereka berada di kisaran angka 80% masih lebih rendah dibandingkan pasangan 02 Rini Sarifah-Abdul Ghoni yang mencapai 92%, namun elektabilitas Rijanto-Beky justru jauh lebih tinggi di angka 55%. Sebaliknya, pasangan Rini Sarifah hanya memperoleh elektabilitas sebesar 27%.
"Data itu menunjukkan bahwa tingkat kesukaan dan kepercayaan publik terhadap Rijanto-Beky lebih solid dibandingkan pasangan lawan yang justru terlihat berkebalikan dengan tingkat popularitasnya. Ini bisa jadi alarm untuk pasangan 02 karena seringkali fakta kontrasnya, popularitas dan elektabiltas cenderung membuka peluang terjadinya tren penurunan elektabilitas ke depannya. Jadi bukan tidak mungkin nanti Pilkada Blitar akan dimenangkan Rijanto Beky dengan angka 65 persen,"ujar Imam.
Menurut dia, popularitas Rijanto-Beky yang saat ini berada di angka 80% masih sangat berpeluang meningkat signifikan hingga 90%.
"Jika popularitas Rijanto-Beky menembus 90%, elektabilitas mereka juga memiliki potensi besar untuk naik hingga 65% atau lebih. Ini merupakan hasil dari kesesuaian persepsi publik terhadap keinginan hadirnya figur pemimpin baru sebesar 50%-an lebih dan justru di sisi sebaliknya ada mayoritas publik di Kabupaten Blitar tidak menginginkan kembali Rini Syarifah untuk menjadi Bupati lagi, dengan catatan hal tersebut terus dibarengi strategi kampanye yang efektif dan masif," ungkapnya.
Faktor lain yang mendukung prediksi ini adalah dukungan terbuka dari tokoh berpengaruh, Gus Iqdam. Berdasarkan data survei, dukungan Gus Iqdam memiliki dampak signifikan dengan tingkat popularitas Gus Iqdam yang mencapai 95,9% diyakini sangat berpengaruh besar terhadap arus suara kepada pasangan 01 Rijanto-Beky.
"Peran Gus Iqdam memperkuat daya tarik pasangan 01, khususnya di segmen pemilih yang sebelumnya belum menentukan pilihan," ucap Imam yang juga Koordinator LSI Denny JA wilayah Jatim Bali ini.
Ada Efek Arus Kemenangan
Menurut Imam, dalam konteks penguasaan teritori kewilayahan, 01 menunjukkan dominasi di semua wilayah. Di sisi lain, terbukanya peningkatan elektabilitas 01 adalah masih adanya pemilih yang belum menentukan yang masih lumayan tinggi yakni di Dapil 2, Dapil 4, dan Dapil 5."Ini kami yakini akan menjadi band wagon effect (efek arus kemenangan) membawa sisa yang belum menentukan pilihan lebih akan lari kepada pasangan 01 daripada 02. Apalagi selisih keduanya sangat jauh, yakni di angka 28%. Ini dimungkinan justru pemilih 02 akan bermigrasi pada pilihan 01," katanya.
"Jadi publik relatif lebih bergeser di mana arus kemenangan itu berada dan data menunjukkan arus dominasi kemenangan itu ada di paslon 01," tambah kandidat Doktor UB ini.
Sebelumnya, survei LSI Denny JA juga menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan 02, meskipun didukung oleh popularitas tinggi, terkendala oleh rendahnya tingkat kesukaan publik. Ini mencerminkan bahwa popularitas saja tidak cukup tanpa penguatan pada aspek elektabilitas.
Dengan waktu yang masih tersisa, strategi Rijanto-Beky yang berfokus pada peningkatan pengenalan publik serta dukungan dari tokoh-tokoh kunci diprediksi akan menjadi kunci keberhasilan mereka. Pilkada Kabupaten Blitar pun menjadi salah satu kontestasi yang paling dinantikan di akhir tahun 2024.
(jon)