Masker Efektif Cegah Penularan COVID-19 saat Naik Ojol

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 10:12 WIB
loading...
A A A


Sama halnya saat menggunakan taksi online, Asril menyarankan tetap menggunakan masker. "Masker is the best solution, AC dimatikan dengan kaca dibuka, seharusnya pertukaran partikel virusnya dengan udara akan bagus, viral load-nya akan berkurang," paparnya.

Viral load sendiri, lanjut Asril, ibaratnya jumlah partikel virus yang siap untuk menginfeksi. Selama viral load-nya rendah, maka virus akan sulit menempel pada reseptornya yang ada di nasofaring (saluran pernafasan).

Lebih lanjut, Asril menjelaskan airborne disease oleh WHO adalah bagian aerosol yang ukurannya sangat kecil yang memuat virus dan masih melayang di udara.

"Kalau droplet yang ukuran besar, karena ada gravitasi maka akan jatuh ke lantai, tanah atau lainnya. Nah aerosol ini ukurannya sangat kecil sehingga masih bisa melayang-layang di udara, akibat adanya sirkulasi udara yang sedikit maka ini bisa menyebar kemana-mana," tandas Asril.

Sekat Pelindung Ojol Bisa Membahayakan
Seperti diketahui, Grab dan Ojek membagikan sekat pelindung secara gratis kepada mitranya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun, sekat pelindung pada ojek online (ojol) disarankan untuk dihindari. Menggunakan face shield lebih direkomendasikan karena selain memenuhi aspek keamanan, juga tetap menjaga protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19.

Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan penggunaan sekat pelindung berupa material sebentuk mika tidak efektif. Terlebih sekat yang membatasi antara pengemudi dengan penumpang itu berukuran cukup lebar.



"Selain karena kendaraan bergerak, tentu jadi mengganggu kerja pengemudinya. Memang untuk udara statis, sekat jadi efektif. Tapi kendaraan ini bergerak. Jadi tidak efektif,” ujar Sony melalui keterangannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9317 seconds (0.1#10.140)