Ikuti Arahan Jokowi, Khofifah Ajak Kembali Pakai Masker dan Perketat Prokes
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa kembali mengajak masyarakat untuk kembali menggunakan masker baik di dalam maupun luar ruangan. Termasuk juga mengajak semua pihak kembali disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Imbauan ini merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden RI Joko Widodo terkait penggunaan masker untuk mencegah melonjaknya kembali penularan kasus COVID-19. “Bapak Presiden mengingatkan bahwa COVID–19 masih ada. Maka dari itu saya mengajak kembali kita bersama-sama perketat protokol kesehatan. Salah satunya dengan memakai masker baik di dalam ataupun di luar ruangan,” ujar Khofifah di tengah melakukan Ibadah Haji di Makkah, Arab Saudi, Selasa (12/7/2022).
Baca juga: Viral Ajakan Jamaah Perang, Petinggi Shiddiqiyyah: Hanya Beri Semangat dan Perangi Hawa Nafsu
Khofifah mengatakan, kasus COVID-19 di Indonesia mulai mengalami kenaikan pada akhir Mei ini seiring masuknya subvarian BA.4, BA.5. Begitu juga dalam tujuh pekan terakhir terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menunjukkan tambahan kasus COVID-19 selama sepekan terakhir (4-10 Juli 2022) mencapai 17.388, naik 29,13% dibandingkan pekan sebelumnya (27 Juni-3 Juli 2022) yang tercatat 13.466.
“Harus dipahami bersama bahwa pandemi COVID-19 belum selesai, kewaspadaan harus kembali kita tingkatkan dengan memperketat prokes. Tingginya kasus COVID-19 tidak bisa dilepaskan dari masih meningkatnya tambahan kasus yang dipicu varian Omicron dan subvarian BA.4, BA.5,” jelas Khofifah.
Orang nomor satu di Jatim ini memaparkan kondisi di Jatim. Untuk penambahan kasus baru sebanyak 92 pada 4 Juli dan meningkat sebanyak 159 kasus baru pada 5 Juli. Kemudian tambahan kasus baru berturut-turut terjadi pada 6 Juli sebanyak 151 kasus, pada 7 Juli sebanyak 169 kasus, 8 Juli sebanyak 169 kasus. Selanjutnya pada 9 Juli sempat mengalami penurunan kasus baru yakni 156 kasus positif, turun lagi pasa 10 Juli sebanyak 143 kasus baru hingga pada 11 Juli penambahan sebanyak 98 kasus.
Sementara berdasarkan data nasional per 11 Juli 2022 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim secara kumulatif mencapai 579.532 kasus dengan 98 penambahan kasus baru. Kasus aktif di Jatim saat ini berjumlah 325 kasus atau sekitar 0,06% dengan kasus kematian secara kumulatif mencapai 31.661 kasus atau 5,46% dengan penambahan 1 kasus kematian.
Sementara itu, kesembuhan atas COVID-19 di Jatim mengalami penambahan 135 kasus baru. Sehingga konfirmasi sembuh secara kumulatif yaitu sebanyak 547.546 kasus dengan penambahan kesembuhan baru sebanyak 135 kasus baru.
“Jika dibandingkan dengan perkembangan COVID-19 Nasional, kondisi Jawa Timur masih lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa kasus kumulatif terkonfirmasi positif COVID-19 secara nasional mencapai 6.112.996 kasus dengan kasus aktif sebanyak 20.343 kasus, setara 0,33%,” jelas Khofifah.
Meski demikian, Khofifah mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada. Selain menjalankan prokes dengan ketat, masyarakat juga diharapkan segera melakukan vaksinasi COVID-19 mulai dosis pertama hingga dosis ketiga alias booster. "Karena tuntasnya vaksinasi COVID-19 dianggap dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan COVID-19," terangnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Dashboard Kemenkes/KCPEN, capaian vaksinasi dosis pertama di Jatim mencapai 29.941.174 orang atau 94,08%. Capaian vaksinasi dosis kedua mencapai 25.638.592 orang atau 80,56%. Sementara vaksinasi dosis booster Jatim mencapai 6.546.000 orang. "Melihat capaian vaksinasi dari dosis pertama sampai booster, itu artinya memang vaksinasi utamanya untuk dosis booster di Jatim harus digenjot," tuturnya.
Imbauan ini merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden RI Joko Widodo terkait penggunaan masker untuk mencegah melonjaknya kembali penularan kasus COVID-19. “Bapak Presiden mengingatkan bahwa COVID–19 masih ada. Maka dari itu saya mengajak kembali kita bersama-sama perketat protokol kesehatan. Salah satunya dengan memakai masker baik di dalam ataupun di luar ruangan,” ujar Khofifah di tengah melakukan Ibadah Haji di Makkah, Arab Saudi, Selasa (12/7/2022).
Baca juga: Viral Ajakan Jamaah Perang, Petinggi Shiddiqiyyah: Hanya Beri Semangat dan Perangi Hawa Nafsu
Khofifah mengatakan, kasus COVID-19 di Indonesia mulai mengalami kenaikan pada akhir Mei ini seiring masuknya subvarian BA.4, BA.5. Begitu juga dalam tujuh pekan terakhir terjadi peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menunjukkan tambahan kasus COVID-19 selama sepekan terakhir (4-10 Juli 2022) mencapai 17.388, naik 29,13% dibandingkan pekan sebelumnya (27 Juni-3 Juli 2022) yang tercatat 13.466.
“Harus dipahami bersama bahwa pandemi COVID-19 belum selesai, kewaspadaan harus kembali kita tingkatkan dengan memperketat prokes. Tingginya kasus COVID-19 tidak bisa dilepaskan dari masih meningkatnya tambahan kasus yang dipicu varian Omicron dan subvarian BA.4, BA.5,” jelas Khofifah.
Orang nomor satu di Jatim ini memaparkan kondisi di Jatim. Untuk penambahan kasus baru sebanyak 92 pada 4 Juli dan meningkat sebanyak 159 kasus baru pada 5 Juli. Kemudian tambahan kasus baru berturut-turut terjadi pada 6 Juli sebanyak 151 kasus, pada 7 Juli sebanyak 169 kasus, 8 Juli sebanyak 169 kasus. Selanjutnya pada 9 Juli sempat mengalami penurunan kasus baru yakni 156 kasus positif, turun lagi pasa 10 Juli sebanyak 143 kasus baru hingga pada 11 Juli penambahan sebanyak 98 kasus.
Sementara berdasarkan data nasional per 11 Juli 2022 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim secara kumulatif mencapai 579.532 kasus dengan 98 penambahan kasus baru. Kasus aktif di Jatim saat ini berjumlah 325 kasus atau sekitar 0,06% dengan kasus kematian secara kumulatif mencapai 31.661 kasus atau 5,46% dengan penambahan 1 kasus kematian.
Sementara itu, kesembuhan atas COVID-19 di Jatim mengalami penambahan 135 kasus baru. Sehingga konfirmasi sembuh secara kumulatif yaitu sebanyak 547.546 kasus dengan penambahan kesembuhan baru sebanyak 135 kasus baru.
“Jika dibandingkan dengan perkembangan COVID-19 Nasional, kondisi Jawa Timur masih lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa kasus kumulatif terkonfirmasi positif COVID-19 secara nasional mencapai 6.112.996 kasus dengan kasus aktif sebanyak 20.343 kasus, setara 0,33%,” jelas Khofifah.
Meski demikian, Khofifah mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada. Selain menjalankan prokes dengan ketat, masyarakat juga diharapkan segera melakukan vaksinasi COVID-19 mulai dosis pertama hingga dosis ketiga alias booster. "Karena tuntasnya vaksinasi COVID-19 dianggap dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan COVID-19," terangnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Dashboard Kemenkes/KCPEN, capaian vaksinasi dosis pertama di Jatim mencapai 29.941.174 orang atau 94,08%. Capaian vaksinasi dosis kedua mencapai 25.638.592 orang atau 80,56%. Sementara vaksinasi dosis booster Jatim mencapai 6.546.000 orang. "Melihat capaian vaksinasi dari dosis pertama sampai booster, itu artinya memang vaksinasi utamanya untuk dosis booster di Jatim harus digenjot," tuturnya.
(msd)