Soal Pertemuan Megawati-Sri Sultan HB X, Mahfud MD Bilang Begini
loading...
A
A
A
SLEMAN - Cawapres 03 Mahfud MD mengaku tidak mengetahui adanya rencanapertemuan antara Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu dianggap sebagai konsolidasi reformasi tokoh 98.
”Saya ndak denger tuh, siapa yang mau mengadakan agenda itu?” ujar Mahfud kepada wartawan di Sambilegi Lor,Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (14/2/2024).
Mahfud MD kemudian menganggap jika pertemuan bagus ketika jadi dilaksanakan, siapapun kalau berniat baik untuk memikirkan bagaimana kelangsungan negara ini bagaimana penyelenggaraan ini dengan sebaik-baiknya maka perlu didukung sepenuhnya.
”Itu saya kira orang seperti Sultan HB X, orang seperti Bu Mega orang seperti Pak Jokowi bahkan itu punya kapasitas untuk melakukan itu agar negara itu baik,” tambah Mahfud.
Pertemuan-pertemuan tersebut tentu harus menjadi gerakan nasional, siapapun tokohnya bisa melakukan pertemuan serupa.
Untuk tokohnya menganggap bisa dimulai terlebih dahulu dari dua orang dulu lalu tiga orang, kemudian yang lain-lain yang besar-besar banyak.
Pertemuan-pertemuan konsolidasi bangsa memang sebaikya dilakukan terutama oleh para pimpinan Partai Politik (parpol) ataupun pimpinan ormas. Karena semua harus ikut mendorong agar bangsa ini menjadi lebih baik, lebih berkeadilan.
Sehinggatentu 78 tahun Indonesia merdeka maka seharusnya sudah bisa menghadapi persoalan bangsa terutama tentang korupsi.
”Saya ndak denger tuh, siapa yang mau mengadakan agenda itu?” ujar Mahfud kepada wartawan di Sambilegi Lor,Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (14/2/2024).
Mahfud MD kemudian menganggap jika pertemuan bagus ketika jadi dilaksanakan, siapapun kalau berniat baik untuk memikirkan bagaimana kelangsungan negara ini bagaimana penyelenggaraan ini dengan sebaik-baiknya maka perlu didukung sepenuhnya.
”Itu saya kira orang seperti Sultan HB X, orang seperti Bu Mega orang seperti Pak Jokowi bahkan itu punya kapasitas untuk melakukan itu agar negara itu baik,” tambah Mahfud.
Pertemuan-pertemuan tersebut tentu harus menjadi gerakan nasional, siapapun tokohnya bisa melakukan pertemuan serupa.
Untuk tokohnya menganggap bisa dimulai terlebih dahulu dari dua orang dulu lalu tiga orang, kemudian yang lain-lain yang besar-besar banyak.
Pertemuan-pertemuan konsolidasi bangsa memang sebaikya dilakukan terutama oleh para pimpinan Partai Politik (parpol) ataupun pimpinan ormas. Karena semua harus ikut mendorong agar bangsa ini menjadi lebih baik, lebih berkeadilan.
Sehinggatentu 78 tahun Indonesia merdeka maka seharusnya sudah bisa menghadapi persoalan bangsa terutama tentang korupsi.