Ribuan Balita di Cimahi Alami Stunting, Pj Wali Kota Minta Calon Pengantin Lakukan Ini

Senin, 30 Oktober 2023 - 17:14 WIB
loading...
Ribuan Balita di Cimahi Alami Stunting, Pj Wali Kota Minta Calon Pengantin Lakukan Ini
Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi Bersama Para Pasangan Calon Pengantin yang Dibekali Cara Mengatasi Masalah Stunting. Foto/Ist
A A A
CIMAHI - Permasalahan stunting menjadi perhatian khusus Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi. Apalagi sebelumnya dia diberikan mandat saat pelantikan agar mengentaskan kasus stunting di Kota Cimahi, Jawa Barat.

Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), persentase stunting Kota Cimahi saat ini sebesar 9,35 persen atau sejumlah 2.928 balita dalam kondisi stunting, sedangkan berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukkan prevalensi stunting Kota Cimahi sebesar 16,4 persen.

"Upaya penurunan stunting tidak dapat dilakukan secara instan, namun baru dapat terlihat dalam tiga hingga lima tahun ke depan. Namun demikian, upaya dalam mengurangi tingkat prevalensi stunting harus menjadi prioritas dan mendapatkan perhatian khusus," kata Dicky di Pemkot Cimahi, Senin (30/10/2023).

Salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Cimahi untuk mencegah kasus stunting adalah dengan memberikan pembekalan terhadap pasangan calon pengantin (catin). Pembinaan bagi calon pengantin ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk menekan angka prevalensi stunting di Kota Cimahi.



"Intervensi pada calon pengantin sangat penting sebagai upaya preventif mencegah kelahiran bayi stunting. Kemarin kita berikan pembekalan terhadap 100 pasangan calon pengantin," terang Dicky.

Selain itu, Pemkot Cimahi juga membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 1.314 orang yang bertugas mendampingi keluarga berisiko stunting yaitu ibu hamil, ibu nifas dan baduta (bayi di bawah dua tahun) di wilayah kerjanya masing-masing. Termasuk para calon pengantin.

Menurut Dicky, ada beberapa hal harus dipersiapkan oleh calon pengantin, yaitu kesehatan reproduksi, kesehatan keluarga dan cara hidup berkeluarga, serta ekonomi keluarga. Selain itu pasangan calon pengantin harus memiliki kesehatan lahir dan batin yang baik. Calon pengantin juga wajib memahami soal pola asuh yang tepat untuk mencegah lahirnya anak stunting.

"Oleh karenanya pembinaan kepada calon pengantin yang ditindaklanjuti dengan pendampingan kesiapan menikah dan hamil kepada calon pengantin menjadi sangat penting untuk dilakukan," jelas dia.

Lebih jauh dikatakan Dicky, kunci pencegahan dan penanganan stunting adalah di 1.000 hari pertama kehidupan, sehingga perhatian kepada ibu hamil dan baduta sangat lah penting.

"Indonesia akan menghadapi bonus demografi dengan puncak usia produktif 2045 ditentukan oleh anak yang lahir di tahun ini, maka kita harus menangani persoalan stunting dengan sungguh-sungguh," tegas Dicky.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1343 seconds (0.1#10.140)