Kisah Hubungan Panembahan Senopati dengan Ayah Angkatnya Terputus Akibat Ramalan Sunan Giri

Minggu, 29 Oktober 2023 - 07:43 WIB
loading...
Kisah Hubungan Panembahan Senopati dengan Ayah Angkatnya Terputus Akibat Ramalan Sunan Giri
Pendiri Kerajaan Mataram Islam, Panembahan Senopati. Foto/Ist
A A A
Pendiri Kerajaan Mataram Islam Panembahan Senopati konon memiliki rekam jejak hubungan buruk dengan ayah angkatnya. Hal ini karena nafsunya akibat ramalan dari Sunan Giri. Bahkan nasehat dari pamannya Ki Juru Martani, agar menghormati Sultan Hadiwijaya ayah angkatnya juga tak diindahkan oleh Senopati

Konon keras kepalanya Senopati ini karena mendengar cerita dari ayah kandungnya Ki Ageng Pamanahan. Saat itu sang ayah menceritakan mengenai ramalan Sunan Giri, jika anak keturunannya bakal menjadi raja besar di Pulau Jawa dan memiliki pengaruh. Hal ini yang membuat Senopati mulai lupa daratan dan membangkang ke Pajang.

Utusan Pajang pun diperlakukan kurang etis. Nasehat dari sang paman sebagaimana dikisahkan pada buku "Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati Hingga Amangkurat II" dari Peri Mardiyono, pun tak mempan. Bahkan dengan berpura-pura menangis Senopati mengatakan dirinya sudah bersumpah tidak akan sowan datang ke Pajang lagi.

Pernyataan sang ayah akan ramalan dari Sunan Giri membuat Senopati lupa daratan. Ia bahkan tega menyakiti orang yang selama ini membesarkan dirinya. Pada konteks ini seolah Senapati diperbudak oleh ambisinya sendiri untuk menjadi raja.



Alhasil, ia lupa dengan nilai-nilai etika, moral, dan kebajikan. Padahal moral, etika, dan kebajikan merupakan patokan seorang pemimpin dalam memimpin rakyatnya.

Di pemikiran Senapati, jika dirinya benar-benar bisa dikukuhkan sebagai raja Mataram, maka syarat utamanya harus berani membangkang terhadap Pajang. Oleh karenanya, ia pun menolak keras bahkan berjanji untuk tidak menghadap ke Pajang. Sikap Senopati seperti ini justru menggambarkan dirinya seolah ragu dengan ramalan Sunan Giri.

Sebab jika memang benar-benar yakin dengan ramalan Sunan Giri di atas, Senopati tentunya juga harus yakin bahwa Pajang, tanpa melalui politik pembangkangan atau pemberontakan, suatu saat akan runtuh dengan sendirinya dan akan tergantikan oleh Mataram.

Jadi sikap yang ditunjukkan oleh Senopati itu seharusnya seperti yang disarankan oleh Ki Juru Martani, yakni tidak perlu melakukan pembangkangan terhadap Pajang. Dengan kata lain ia harus tetap hormat terhadap Kanjeng Sultan yang salah satu caranya adalah tetap melakukan sowan ke Pajang.

Sebab, jika ramalan Sunan Giri itu benar-benar ia yakini, suatu saat akan terjadi secara alami. Apalagi, Kanjeng Sultan Pajang sendiri juga percaya dengan ramalan Sunan Giri tersebut, sehingga andaikan ramalan Sunan Giri itu benar- benar terjadi, beliau pun sudah pasrah dan ikhlas. Artinya Sultan Pajang sendiri tidak akan menghalangi suratan takdir tentang lahirnya raja besar di Mataram.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1070 seconds (0.1#10.140)