Wanita Cantik Tewas di Dalam Rumah, Kini Makamnya Dibongkar Polisi

Selasa, 04 Agustus 2020 - 16:15 WIB
loading...
A A A
Pasca kejadian, keluarga sempat mengira jenazah sudah diautopsi, tapi ternyata sebatas divisum petugas medis. Lagipula keluarga masih bingung dan konsentrasi menjalani pemeriksaan di kantor polisi, sehingga tidak berpikiran sejauh itu.

Begitu jenazah tiba di rumah, langsung dimakamkan di pemakaman umum, sebelah utara rumah korban. Lantaran spekulasi bunuh diri atau dibunuh terus mencuat, pihak keluarga mengajukan autopsi, agar semua jelas.

Ali berharap masalah penyebab kematian Rupi’ah dibongkar tuntas. Kalau tidak, justru akan menjadi ganjalan bagi keluarganya.

“Soalnya kan masih tanda tanya dan ganjalan bagi keluarga saya. Kalau dari pihak keluarga penginnya diautopsi sejak awal. Orang awam, kondisi juga lagi bingung, kemudian penawaran autopsi nggak ada. Ya sudah akhirnya baru terlaksana sekarang, semoga nantinya semua menjadi jelas, “ tandasnya.

Ditanya biaya autopsi, Ali menyebut kalau hasilnya murni bunuh diri, biaya ditanggung keluarga. Namun jika mengarah menjadi korban penganiayaan, segala biaya akan ditanggung pihak kepolisian.

Begitu muncul polemik, pihak Pemerintah Desa Pohlandak membantu mengkoordinasikan dengan Polsek Pancur. Termasuk menyiapkan sarana pra sarana pembongkaran makam dan pengembalian jenazah pada posisi semula.

Kepala Desa Pohlandak, Mundasir berharap setelah pembongkaran makam, tidak muncul dugaan-dugaan maupun spekulasi, terkait meninggalnya Rupi’ah. Apa pun hasilnya, masyarakat harus menghormati hasil autopsi tersebut.

“Air, tempat pengecekan jenazah maupun terop kita siapkan semua. Apa yang diminta dari keluarga korban, kemudian saran-saran aparat kepolisian, kita bantu menyiapkan, “ beber Mundasir.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Dan Kriminal Polres Rembang, AKP Bambang Sugito menanggapi berdasarkan pemeriksaan tim medis usai kejadian, kesimpulan sementara korban bunuh diri. Namun karena ada permintaan keluarga untuk autopsi, kepolisian memfasilitasi pembongkaran makam.

“Ada empat orang dari Bid Dokkes Polda dan tiga orang lainnya dari tim medis, jadi total tujuh orang yang terlibat autopsi. Soal kenapa kok nggak dulu-dulu diautopsi, kita mengacunya pada hasil pemeriksaan dokter waktu itu, cukup visum luar, “ terangnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1475 seconds (0.1#10.140)