Kisah Pangeran Diponegoro Bertempur Bersama Peranakan China di Perang Sabil
loading...
A
A
A
Saat itu pasukan Pangeran Diponegoro didominasi laskar Mataram yang setia kepada sang pangeran sewaktu gerak maju pangeran ke Surakarta pada Agustus - Oktober 1826.
Mutu tempur pasukan, menurut Pangeran Diponegoro juga tidak sama antara satu daerah dengan daerah lain, sebagaimana berikut ini.
Penduduk Madiun bagus dalam bertahan terhadap serangan pertama, namun setelah itu mereka tidak banyak berguna. Penduduk Pajang juga terkenal pemberani, tetapi tidak lama setelah itu kondisinya sama seperti yang tadi.
Penduduk Bagelen lebih baik, tapi mereka harus bertempur di daerahnya sendiri. Jika di luar itu, mereka payah. Tetapi penduduk Mataram terbaik di antara semua, mereka bertarung dengan gigih dan tahu bagaimana harus prihatin dan tabah menghadapi penderitaan akibat perang.
Putra tertua Pangeran Diponegoro juga mengemukakan tentang karakter orang Mataram, yaitu mereka dapat menjaga rahasia, punya hati yang tulus, dan berdisiplin dalam menaati perintah agama.
(ams)