Sejarah Raden Wijaya, Sosok Raja Pertama Kerajaan Majapahit
loading...
A
A
A
Namun pada awal mendirikan kerajaan, ia telah menghadapi beberapa pemberontakan dari kerabat dan bawahan yang tidak puas dengan kebijakannya, seperti Ranggalawe, Sora, Nambi, dan Kuti. Namun, ia berhasil menumpas pemberontakan tersebut dengan bantuan pasukannya.
Tidak hanya itu, ia juga telah melakukan ekspansi dengan menaklukan kerajaan tetangganya. Kemudian Raden Wijaya mulai menjalin hubungan baik dengan kerajaan lain di Nusantara melalui perdagangan dan diplomasi.
Raden Wijaya kemudian meninggal pada tahun 1309 dan dimakamkan di Simping, Blitar. Ia digantikan oleh putranya yang bernama Jayanegara dengan gelar Sri Maharajadiraja.
Untuk mengenang pendiri dari Kerajaan Majapahit, dibuatlah patung Raden Wijaya yang kemudian dijadikan candi di Antahpura dengan arca Jina serta di Simping dengan arca Siwa.
Kerajaan Majapahit semakin jaya serta berkembang ketika dipimpin oleh cucunya, Hayam Wuruk dengan gelar Sri Rajasanagara. Ia didampingi oleh seorang mahapatih bernama Gajah Mada yang kemudian memiliki ikrar terkenal dengan nama ‘Sumpah Amukti Palapa’.
Tidak hanya itu, ia juga telah melakukan ekspansi dengan menaklukan kerajaan tetangganya. Kemudian Raden Wijaya mulai menjalin hubungan baik dengan kerajaan lain di Nusantara melalui perdagangan dan diplomasi.
Raden Wijaya kemudian meninggal pada tahun 1309 dan dimakamkan di Simping, Blitar. Ia digantikan oleh putranya yang bernama Jayanegara dengan gelar Sri Maharajadiraja.
Untuk mengenang pendiri dari Kerajaan Majapahit, dibuatlah patung Raden Wijaya yang kemudian dijadikan candi di Antahpura dengan arca Jina serta di Simping dengan arca Siwa.
Kerajaan Majapahit semakin jaya serta berkembang ketika dipimpin oleh cucunya, Hayam Wuruk dengan gelar Sri Rajasanagara. Ia didampingi oleh seorang mahapatih bernama Gajah Mada yang kemudian memiliki ikrar terkenal dengan nama ‘Sumpah Amukti Palapa’.
(okt)