Bangun Koneksi Jalur Sumatera untuk Indonesia Maju
loading...
A
A
A
"Tol Trans Sumatera ini sangat kami butuhkan, karena akan memudahkan distribusi produk dan barang. Tentu, akses antar provinsi dari Lampung, Jambi, Bengkulu, Medan, Pekanbaru, Palembang bisa lebih mudah," tutur pengusaha yang juga menjabat sebagai Ketua Hipmi Kota Jambi ini.
Menurut dia, ruas Tol Trans Sumatera yang kini beroperasi, telah memberi dampak signifikan bagi ekonomi kawasan. Mobilitas masyarakat lebih cepat dari Jawa ke Sumatera atau sebaliknya.
Akses dari Palembang ke Jakarta, bisa ditempuh kurang dari 5 jam. Berbeda saat belum ada tol, membutuhkan waktu lebih dari 12 jam.
Dia berharap, proyek JTTS bisa segera terealisasi. Setidaknya dimulai dengan membangun konektivitas antarprovinsi di Sumatera. Apalagi bila akses tol itu saling terhubung dengan pusat industri di Sumatera.
Harapan serupa juga disampaikan Ketua Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies (Asita) Provinsi Sumatera Selatan Anton Wahyudi.
Menurut dia, sektor pariwisata akan sangat diuntungkan dengan adanya JTTS. Pertukaran wisatawan domestik antar provinsi akan meningkat.
"Sekarang kami sudah merasakan dampak positif tol Palembang-Lampung. Sebelum pandemi COVID-19, hampir setiap weekand, masyarakat melakukan perjalanan wisata antar provinsi. Karena jarak tempuh Palembang ke Lampung hanya 3 jam. Ini sangat bagus untuk pengembangan pariwisata kedua provinsi," kata Anton.
Selama ini, karena keterbatasan infrastruktur, wisatawan domestik hanya berkutat di wilayahnya saja. Padahal, semua provinsi punya karakteristik masing-masing.
Antara Lampung dan Palembang dua daerah yang berbeda. Lampung memiliki pantai yang eksotik. Sedangkan Palembang, adalah kota metropolitan dengan banyak sungai.
Perbedaan karakteristik ini, menurut Anton adalah potensi ekonomi yang terpendam. Belum lagi provinsi lainnya seperti Bengkulu, Sumatera Barat, Aceh, dan lainnya. Anton yakin, perputaran wisatawan domestik di Sumatera akan sangat tinggi, bila jalur antar provinsi telah terhubung tol.
Menurut dia, ruas Tol Trans Sumatera yang kini beroperasi, telah memberi dampak signifikan bagi ekonomi kawasan. Mobilitas masyarakat lebih cepat dari Jawa ke Sumatera atau sebaliknya.
Akses dari Palembang ke Jakarta, bisa ditempuh kurang dari 5 jam. Berbeda saat belum ada tol, membutuhkan waktu lebih dari 12 jam.
Dia berharap, proyek JTTS bisa segera terealisasi. Setidaknya dimulai dengan membangun konektivitas antarprovinsi di Sumatera. Apalagi bila akses tol itu saling terhubung dengan pusat industri di Sumatera.
Harapan serupa juga disampaikan Ketua Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies (Asita) Provinsi Sumatera Selatan Anton Wahyudi.
Menurut dia, sektor pariwisata akan sangat diuntungkan dengan adanya JTTS. Pertukaran wisatawan domestik antar provinsi akan meningkat.
"Sekarang kami sudah merasakan dampak positif tol Palembang-Lampung. Sebelum pandemi COVID-19, hampir setiap weekand, masyarakat melakukan perjalanan wisata antar provinsi. Karena jarak tempuh Palembang ke Lampung hanya 3 jam. Ini sangat bagus untuk pengembangan pariwisata kedua provinsi," kata Anton.
Selama ini, karena keterbatasan infrastruktur, wisatawan domestik hanya berkutat di wilayahnya saja. Padahal, semua provinsi punya karakteristik masing-masing.
Antara Lampung dan Palembang dua daerah yang berbeda. Lampung memiliki pantai yang eksotik. Sedangkan Palembang, adalah kota metropolitan dengan banyak sungai.
Perbedaan karakteristik ini, menurut Anton adalah potensi ekonomi yang terpendam. Belum lagi provinsi lainnya seperti Bengkulu, Sumatera Barat, Aceh, dan lainnya. Anton yakin, perputaran wisatawan domestik di Sumatera akan sangat tinggi, bila jalur antar provinsi telah terhubung tol.