Puncak Musim Kemarau, BMKG: Bandung Raya Waspada Kekeringan!
loading...
A
A
A
BANDUNG - Puncak kekeringan di Bandung Raya diperkirakan akan terjadi pada Agustus ini. Masyarakat diminta waspadai potensi terjadinya kekeringan kedepan.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, wilayah Bandung Raya sudah memasuki musim kemarau pada dasarian III sejak Mei 2023. Sedangkan puncak musim kemarau di wilayah Bandung Raya diprediksi akan terjadi pada Juli hingga Agustus 2023.
Di mana sifat hujan normal dan di bawah normal. Namun demikian hingga saat ini proses analisa observasi data curah hujan masih berlangsung.
”Berdasarkan rilis dikeluarkan oleh BMKG, musim kemarau tahun ini akan bersifat lebih kering dibandingkan kondisi klimatologisnya. Oleh karena itu Bandung Raya juga berpotensi mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih,” kata Teguh, Selasa (22/8/2023).
Atas kondisi tersebut, masyarakat di imbau untuk mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi pada musim kemarau ini, karena pada masa ini potensi kejadian bencana hidrometeorologi seperti kekeringan dan karhutla meningkat.
Adanya El Nino kemungkinan membuat musim kemarau tahun 2023 ini bersifat lebih kering dari normalnya dan periode kemarau lebih lama. ”Selain itu masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kesehatan, karena potensi peningkatan paparan ultraviolet," ungkap dia.
Bagi masyarakat yang tinggal ataupun berkepentingan mengunjungi kawasan pesisir selatan Jawa Barat untuk selalu waspada dan berhati-hati karena potensi gelombang tinggi hingga 6,0 meter masih mungkin terjadi hingga akhir bulan ini.
Selain itu, perlu diwaspadai juga kejadian seperti abrasi dan kerusakan infrastruktur pantai lainnya yang disebabkan oleh gelombang tinggi dan angin kencang.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, wilayah Bandung Raya sudah memasuki musim kemarau pada dasarian III sejak Mei 2023. Sedangkan puncak musim kemarau di wilayah Bandung Raya diprediksi akan terjadi pada Juli hingga Agustus 2023.
Di mana sifat hujan normal dan di bawah normal. Namun demikian hingga saat ini proses analisa observasi data curah hujan masih berlangsung.
”Berdasarkan rilis dikeluarkan oleh BMKG, musim kemarau tahun ini akan bersifat lebih kering dibandingkan kondisi klimatologisnya. Oleh karena itu Bandung Raya juga berpotensi mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih,” kata Teguh, Selasa (22/8/2023).
Atas kondisi tersebut, masyarakat di imbau untuk mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi pada musim kemarau ini, karena pada masa ini potensi kejadian bencana hidrometeorologi seperti kekeringan dan karhutla meningkat.
Adanya El Nino kemungkinan membuat musim kemarau tahun 2023 ini bersifat lebih kering dari normalnya dan periode kemarau lebih lama. ”Selain itu masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kesehatan, karena potensi peningkatan paparan ultraviolet," ungkap dia.
Bagi masyarakat yang tinggal ataupun berkepentingan mengunjungi kawasan pesisir selatan Jawa Barat untuk selalu waspada dan berhati-hati karena potensi gelombang tinggi hingga 6,0 meter masih mungkin terjadi hingga akhir bulan ini.
Selain itu, perlu diwaspadai juga kejadian seperti abrasi dan kerusakan infrastruktur pantai lainnya yang disebabkan oleh gelombang tinggi dan angin kencang.
(ams)