Jadi Mentor Antikorupsi Eselon II se-Indonesia, Ganjar: Pimpinan Jadi Contoh Berintegritas
loading...
A
A
A
“Begitu mereka bisa menjadi contoh tentu ada inovasi yang diberikan, ya perbaikan sistem. Perbaikan sistem itu layanan publik kok, mudah-murah-cepat, tuntaskan tugas itu,” tegas Ganjar.
Oleh karena itu di dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jateng dua periode itu juga mendorong ada diskusi-diskusi dan cerita pengalaman buruk di pemerintahannya.
“Sehingga menjadi seorang pemimpin kelak, kemudian mereka memimpin dinas masing-masing atau di kementerian masing-masing, mereka akan paham apa yang mesti dikoreksi, apa yang mesti kita perbaiki dan itu dimulai dari integritas pimpinan,” katanya.
Ganjar juga mengingatkan pentingnya transparansi administrasi apabila nilai-nilai tersebut sudah diwujudkan. Dengan begitu, pemimpin bisa memberikan pertanggungjawaban secara tepat dan menyeluruh.
“Administrasinya tinggal dua saja, transparan dan akuntabel. Nilai-nilai itu sederhana kalau itu dilakukan sudah dia akan menjadi strong leader, dia punya sikap yang kuat, dan tidak pernah takut,” katanya.
Ganjar berharap, semakin banyak pemimpin berkarakter kuat agar tidak ada lagi korupsi, kolusi, atau pungutan liar (pungli). Ganjar juga berharap semakin banyak inovasi yang didorong pemimpin masa depan sebagai pemantik kemajuan bangsa Indonesia.
“Banyak juga kepemimpinan yang bagus, yang mereka bisa lakukan sehingga layanan masyarakat cepat, negaranya pasti maju,” tandasnya.
Dalam kepemimpinannya di Jateng, Ganjar sukses membangun sistem pencegahan korupsi di Jateng dengan menerapkan kurikulum antikorupsi di sekolah, membangun desa antikorupsi, hingga komitmen menciptakan pemerintahan yang bersih lewat sikap tegasnya kepada ASN.
Di dua periode kepemimpinannya Ganjar juga menciptakan berbagai inovasi. Misalnya layanan aduan online LaporGub, menggratiskan biaya pendidikan, menggencarkan reformasi birkorasi, dan program-programlainnya.
Lihat Juga: Ganjar Pranowo Bercanda saat Lihat Sapi Kurban di Wedomartani Sleman: Podo-podo Bantenge
Oleh karena itu di dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jateng dua periode itu juga mendorong ada diskusi-diskusi dan cerita pengalaman buruk di pemerintahannya.
“Sehingga menjadi seorang pemimpin kelak, kemudian mereka memimpin dinas masing-masing atau di kementerian masing-masing, mereka akan paham apa yang mesti dikoreksi, apa yang mesti kita perbaiki dan itu dimulai dari integritas pimpinan,” katanya.
Ganjar juga mengingatkan pentingnya transparansi administrasi apabila nilai-nilai tersebut sudah diwujudkan. Dengan begitu, pemimpin bisa memberikan pertanggungjawaban secara tepat dan menyeluruh.
“Administrasinya tinggal dua saja, transparan dan akuntabel. Nilai-nilai itu sederhana kalau itu dilakukan sudah dia akan menjadi strong leader, dia punya sikap yang kuat, dan tidak pernah takut,” katanya.
Ganjar berharap, semakin banyak pemimpin berkarakter kuat agar tidak ada lagi korupsi, kolusi, atau pungutan liar (pungli). Ganjar juga berharap semakin banyak inovasi yang didorong pemimpin masa depan sebagai pemantik kemajuan bangsa Indonesia.
“Banyak juga kepemimpinan yang bagus, yang mereka bisa lakukan sehingga layanan masyarakat cepat, negaranya pasti maju,” tandasnya.
Dalam kepemimpinannya di Jateng, Ganjar sukses membangun sistem pencegahan korupsi di Jateng dengan menerapkan kurikulum antikorupsi di sekolah, membangun desa antikorupsi, hingga komitmen menciptakan pemerintahan yang bersih lewat sikap tegasnya kepada ASN.
Di dua periode kepemimpinannya Ganjar juga menciptakan berbagai inovasi. Misalnya layanan aduan online LaporGub, menggratiskan biaya pendidikan, menggencarkan reformasi birkorasi, dan program-programlainnya.
Lihat Juga: Ganjar Pranowo Bercanda saat Lihat Sapi Kurban di Wedomartani Sleman: Podo-podo Bantenge
(shf)