Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Cegah Klaster Baru, Pemkab Sleman Gelar Swab di Ponpes
loading...
Petugas sedang melaksanakan swab bagi pengasuh dan ustad Ponpes Sunan Pandanaran, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Rabu (29/7/2020). Foto koran sindo/priyo setyawan
A
A
A
SLEMAN - Pemkab Sleman kembali menggelar swab secara massa. Kali ini menyasar lingkungan pendidikan berasrama pondok pesantren (ponpes). Terutama kepada pengasuh dan ustad di Ponpes. Tahap awal akan dilaksanakan di tiga ponpes, yaitu Sunan Pandaran, MBS Prambanan dan Ponpes di Moyudan.
Swab dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama 29 Juli 2020, di Ponpes Sunan Pandanran, tahap dua di Ponpes MBS Prambanan minggu pertama Agustus 2020 dan tahap tiga Ponpes di Moyudan pada minggu kedua Agustus 2020. (Baca: Cegah COVID-19, 110 Santri Ponpes Ora Aji Sleman Ikuti Rapid Test)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan kegiatan ini bagian dari rencana swab massal terhadap 5000 orang sasaran. Dari jumlah itu sudah melakukan 2000 orang terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Sleman. Untuk saat ini dilakukan di lingkungan Ponpes dengan sasaran 1000 orang.
“Ponpes ini disasar karena banyak terjadi kerumunan, yang berpotensi terhadap penularan COVID-19,” kata Joko Hastaryo di sela-sela swab massal di Ponpes Sunan Pandanaran, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Rabu (29/7/2020).
Joko menjelaskan swab di ponpes ini juga untuk skrining dalam memetakan pola pesebarn COVID-19 di tempat kerumunan. Untuk swab massal di Ponpes Sunan Pandanaran ditargetkan 100 orang, yang terdiri dari pengasuh dan ustad. Terutama yang baru datang dari luar Sleman. “Untuk swab ini kami bekerjasama dengan Lab FKIK UMY, sehingga diharapkan segera dapat diketahui hasilnya,” paparnya. (Baca: Uji Swab Massal COVID-19, Pemkab Sleman Terkendala Laboratorium)
Pengasuh Ponpes Sunan Pandanaran, Lutfi Ru’biana mengatakan sangat senang dengan adanya swab massal ini. Sehingga dapat mengetahui kondisi kesehatan di lingkungan Ponpes terutama apakah terpapar COVID-19 atau tidak. “Awalnya kami ingin swab mandiri, tapi diberitahukan ada swab massal dari Pemkab Sleman secara gratis ini,” ungkapnya.
Ponpes Sunan Pandanaran sendiri pengasuh dan ustadnya lebih dari 100 orang dengan jumlah sekitar 5000 orang. Mereka berada di 10 komplek.
Swab dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama 29 Juli 2020, di Ponpes Sunan Pandanran, tahap dua di Ponpes MBS Prambanan minggu pertama Agustus 2020 dan tahap tiga Ponpes di Moyudan pada minggu kedua Agustus 2020. (Baca: Cegah COVID-19, 110 Santri Ponpes Ora Aji Sleman Ikuti Rapid Test)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan kegiatan ini bagian dari rencana swab massal terhadap 5000 orang sasaran. Dari jumlah itu sudah melakukan 2000 orang terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Sleman. Untuk saat ini dilakukan di lingkungan Ponpes dengan sasaran 1000 orang.
“Ponpes ini disasar karena banyak terjadi kerumunan, yang berpotensi terhadap penularan COVID-19,” kata Joko Hastaryo di sela-sela swab massal di Ponpes Sunan Pandanaran, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Rabu (29/7/2020).
Joko menjelaskan swab di ponpes ini juga untuk skrining dalam memetakan pola pesebarn COVID-19 di tempat kerumunan. Untuk swab massal di Ponpes Sunan Pandanaran ditargetkan 100 orang, yang terdiri dari pengasuh dan ustad. Terutama yang baru datang dari luar Sleman. “Untuk swab ini kami bekerjasama dengan Lab FKIK UMY, sehingga diharapkan segera dapat diketahui hasilnya,” paparnya. (Baca: Uji Swab Massal COVID-19, Pemkab Sleman Terkendala Laboratorium)
Pengasuh Ponpes Sunan Pandanaran, Lutfi Ru’biana mengatakan sangat senang dengan adanya swab massal ini. Sehingga dapat mengetahui kondisi kesehatan di lingkungan Ponpes terutama apakah terpapar COVID-19 atau tidak. “Awalnya kami ingin swab mandiri, tapi diberitahukan ada swab massal dari Pemkab Sleman secara gratis ini,” ungkapnya.
Ponpes Sunan Pandanaran sendiri pengasuh dan ustadnya lebih dari 100 orang dengan jumlah sekitar 5000 orang. Mereka berada di 10 komplek.
(don)
Explore More