Santri di Bangkalan Tewas Dikeroyok Senior di Pondok Pesantren, Polisi Periksa 18 Orang
loading...
A
A
A
BANGKALAN - Seorang santri pondok pesantren di Bangkalan Madura berinisial BT tewas dikeroyok seniornya . Polisi pun langsung turun tangan melakukan pemeriksaan intensif, sebanyak 18 orang sudah diperiksa.
Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui motif di balik penganiayaan tragis oleh para santri senior yang mengakibatkan juniornya, BT tewas.
Pemeriksaan dilakukan di ruangan empat unit sekaligus yakni unit pidum, pidek, tipiter dan Unit PPA Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan.
Para penyidik di empat unit tersebut memeriksa bergantian terhadap 18 santri yang semuanya masih berstatus sebagai saksi untuk mengetahui secara pasti terkait motif penganiayaan terhadap seorang santri berinisial BT yang berujung tewasnya korban.
Santri BT yang masih berusia 16 tahun itu meninggal di Puskesmas Geger setelah mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan sejumlah santri senior di salah satu ruangan pondok pesantren di Desa Campor, Kecamatan Geger, Bangkalan.
Jenazah korban lalu dibawa ke RSUD Rato Ebuh Bangkalan dan ditemukan sejumlah luka lebam pada tubuh korban, terutama pada bagian lengan, punggung dan dada korban.
Meski sudah memeriksa sejumlah saksi, namun pihak kepolisian belum menetapkan satu pun tersangka.
“Selain untuk mengetahui motif, pemeriksaan intensif ini dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam insiden itu,” kata Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya.
Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui motif di balik penganiayaan tragis oleh para santri senior yang mengakibatkan juniornya, BT tewas.
Pemeriksaan dilakukan di ruangan empat unit sekaligus yakni unit pidum, pidek, tipiter dan Unit PPA Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan.
Para penyidik di empat unit tersebut memeriksa bergantian terhadap 18 santri yang semuanya masih berstatus sebagai saksi untuk mengetahui secara pasti terkait motif penganiayaan terhadap seorang santri berinisial BT yang berujung tewasnya korban.
Santri BT yang masih berusia 16 tahun itu meninggal di Puskesmas Geger setelah mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan sejumlah santri senior di salah satu ruangan pondok pesantren di Desa Campor, Kecamatan Geger, Bangkalan.
Jenazah korban lalu dibawa ke RSUD Rato Ebuh Bangkalan dan ditemukan sejumlah luka lebam pada tubuh korban, terutama pada bagian lengan, punggung dan dada korban.
Meski sudah memeriksa sejumlah saksi, namun pihak kepolisian belum menetapkan satu pun tersangka.
“Selain untuk mengetahui motif, pemeriksaan intensif ini dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam insiden itu,” kata Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya.
(nic)