Kisah Maksum Jauhari, Ulama dan Pendekar Silat Legendaris NU yang Miliki Berbagai Karamah
loading...
A
A
A
Menanggapi kejadian tersebut, dalam berbagai kesempatan Gus Maksum hanya berkata semua hanyalah kebetulan saja dan berkat pertolongan Allah SWT. Sebelum mendirikan Pagar Nusa, kelebihan dan karamah Gus Maksum muda teruji ketika diundang menghadiri pertandingan silat di Kediri Timur.
Saat itu dia bertarung melawan pendekar silat, dari berbagai macam aliran silat yang sudah berkumpul di situ. Karena telah memiliki bekal dan kemampuan yang terlatih sejak kecil, Gus Maksum mampu mengalahkan puluhan pesilat sendirian. Bahkan lawan terakhir berhasil dikalahkan dengan sangat mudah, peristiwa ini terjadi saat dia berusia 16 tahun.
Gus Maksum juga terkenal dengan kemampuan olah batinnya ketika mampu mengalahkan, salah satu raja jin yang berdiam di tubuh salah seorang yang kesurupan. Raja jin tersebut bernama Jin Dempul. Orang kesurupan tersebut berhasil disembuhkan Gus Maksum, setelah Jin Dempul yang bersemayam di dalam tubuh orang itu berhasil ditaklukan.
Kisah lain mengungkapkan, Gus Maksum pernah kedatangan tamu dari Semarang, yang mengeluhkan kelakuan putranya karena suka mabuk-mabukan dan sering pergi ke lokalisasi. Bahkan putranya sering mengancam akan membunuh orang tuanya. Karena sudah tak tahan melihat kelakuan putranya itu, dia pergi ke rumah Gus Maksum di Kediri, dengan harapan mendapat obat untuk mengobati prilaku anaknya.
Tapi yang diharapkan tidak dipenuhi Gus Maksum, dia hanya membuatkan sepucuk surat untuk dibawa pulang agar dibacakan kepada anaknya. Walaupun orang tua itu bingung karena obat yang diharapkannya tidak diberi, dia tetap melakukan apa yang diperintahkan Gus Maksum dengan menyampaikan surat itu kepada anaknya.
Dan begitulah setelah surat itu dibacakan kepada anaknya, dalam waktu singkat kelakuan anaknya yang sebelumnya tidak bisa dikendalikan perlahan berubah. Singkatnya kelakuan anak itu tidak lagi nakal seperti dulu.
Kelebihan lainnya dari Gus Maksum, adalah saat NU masih menjadi partai sering bentrok dengan massa LDII yang dulu bernama Darul Hadits dan termasuk underbow dari Golkar. Suatu ketika massa LDII/Golkar berkonvoi melewati jalan depan Pesantren Lirboyo, saat itu Gus Maksum sedang menerima tamu.
Ketika arak-arakan itu sampai depan ndalem Gus Maksum, beliau langsung ke luar karena mendengar bising suara knalpot dan klakson kendaraan yang memekakan telinga. Melihat gelagat yang kurang baik ini, secara reflek Gus Maksum mengacungkan jari telunjuknya ke arah mereka.
Saat itu dia bertarung melawan pendekar silat, dari berbagai macam aliran silat yang sudah berkumpul di situ. Karena telah memiliki bekal dan kemampuan yang terlatih sejak kecil, Gus Maksum mampu mengalahkan puluhan pesilat sendirian. Bahkan lawan terakhir berhasil dikalahkan dengan sangat mudah, peristiwa ini terjadi saat dia berusia 16 tahun.
Gus Maksum juga terkenal dengan kemampuan olah batinnya ketika mampu mengalahkan, salah satu raja jin yang berdiam di tubuh salah seorang yang kesurupan. Raja jin tersebut bernama Jin Dempul. Orang kesurupan tersebut berhasil disembuhkan Gus Maksum, setelah Jin Dempul yang bersemayam di dalam tubuh orang itu berhasil ditaklukan.
Baca Juga
Kisah lain mengungkapkan, Gus Maksum pernah kedatangan tamu dari Semarang, yang mengeluhkan kelakuan putranya karena suka mabuk-mabukan dan sering pergi ke lokalisasi. Bahkan putranya sering mengancam akan membunuh orang tuanya. Karena sudah tak tahan melihat kelakuan putranya itu, dia pergi ke rumah Gus Maksum di Kediri, dengan harapan mendapat obat untuk mengobati prilaku anaknya.
Tapi yang diharapkan tidak dipenuhi Gus Maksum, dia hanya membuatkan sepucuk surat untuk dibawa pulang agar dibacakan kepada anaknya. Walaupun orang tua itu bingung karena obat yang diharapkannya tidak diberi, dia tetap melakukan apa yang diperintahkan Gus Maksum dengan menyampaikan surat itu kepada anaknya.
Dan begitulah setelah surat itu dibacakan kepada anaknya, dalam waktu singkat kelakuan anaknya yang sebelumnya tidak bisa dikendalikan perlahan berubah. Singkatnya kelakuan anak itu tidak lagi nakal seperti dulu.
Kelebihan lainnya dari Gus Maksum, adalah saat NU masih menjadi partai sering bentrok dengan massa LDII yang dulu bernama Darul Hadits dan termasuk underbow dari Golkar. Suatu ketika massa LDII/Golkar berkonvoi melewati jalan depan Pesantren Lirboyo, saat itu Gus Maksum sedang menerima tamu.
Ketika arak-arakan itu sampai depan ndalem Gus Maksum, beliau langsung ke luar karena mendengar bising suara knalpot dan klakson kendaraan yang memekakan telinga. Melihat gelagat yang kurang baik ini, secara reflek Gus Maksum mengacungkan jari telunjuknya ke arah mereka.