Kisah Maksum Jauhari, Ulama dan Pendekar Silat Legendaris NU yang Miliki Berbagai Karamah
loading...
A
A
A
Secara refleks, Gus Maksum menangkis serangan sapi tersebut, sehingga sapi itu terpelanting beberapa meter jauhnya. Apa yang terjadi, membuat semua orang yang melihatnya terheran-heran.
Saat kecil, dia belajar agama pada orangtuanya, KH Abdullah Jauhari di Kanigoro. Masuk SD Kanigoro (1957), lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, namun tidak sampai tamat. Selebihnya banyak diisi dengan pengajian-pengajian di Pesantren Lirboyo.
Namanya juga sempat terdengar ke seluruh pelosok daerah, ketika menjabat Komando Penumpasan PKI dan antek-anteknya di wilayah Kediri, dan sekitarnya. Salah satu kisah yang menunjukan karamah Gus Maksum, adalah ketika bentrok dengan orang-orang PKI di Alun-alun Kediri.
Gus Maksum yang waktu itu sangat muda usianya, mampu mengalahkan belasan orang-orang PKI sendirian. Setiap bacokan dan tebasan senjata tidak pernah bisa mengenai tubuhnya. Bahkan senjata lawan selalu berhenti jarak satu kilan dari tubuhnya.
Kalaupun ada yang sampai mengenai tubuh dia, senjata-senjata itu tak ada satupun yang melukainya. Dalam pertarungan itu Gus Maksum bukan hanya menggunakan olah kanuragan tapi juga dengan olah batinnya.
Kala itu, Gus Maksum juga dikenal dengan penampilan nyentriknya, karena berambut gondrong, jenggot, dan kumis panjang. Dia juga bersarung setinggi lutut, memakai bakiyak, berpakaian seadanya, dan tidak makan nasi. Sikapnya tegas. Karena itulah namanya banyak digandrungi anak-anak muda NU.
Penampilan Gus Maksum dengan rambut gondrongnya, bukan sekedar gaya atau hobi semata. Tetapi rambut gondrongnya itu merupakan sebuah ijazah yang didapat dari gurunya yaitu Habib Baharun Mrican Kediri. Sering terjadi keanehan-keanehan terkait dengan rambutnya. Diantaranya rambut Gus Maksum bisa berdiri, bisa mengeluarkan api, serta tidak mempan dipotong.
Bukti dari kisah itu, salah satunya pada dekade 1970-an dia pernah terjaring razia rambut panjang. Namun terjadi keanehan, setiap kali aparat menggunting rambutnya, rambut itu tidak terpotong. Bahkan setiap gunting yang tajam beradu dengan rambut beliau selalu mengeluarkan percikan api.
Baca Juga
Saat kecil, dia belajar agama pada orangtuanya, KH Abdullah Jauhari di Kanigoro. Masuk SD Kanigoro (1957), lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, namun tidak sampai tamat. Selebihnya banyak diisi dengan pengajian-pengajian di Pesantren Lirboyo.
Namanya juga sempat terdengar ke seluruh pelosok daerah, ketika menjabat Komando Penumpasan PKI dan antek-anteknya di wilayah Kediri, dan sekitarnya. Salah satu kisah yang menunjukan karamah Gus Maksum, adalah ketika bentrok dengan orang-orang PKI di Alun-alun Kediri.
Gus Maksum yang waktu itu sangat muda usianya, mampu mengalahkan belasan orang-orang PKI sendirian. Setiap bacokan dan tebasan senjata tidak pernah bisa mengenai tubuhnya. Bahkan senjata lawan selalu berhenti jarak satu kilan dari tubuhnya.
Kalaupun ada yang sampai mengenai tubuh dia, senjata-senjata itu tak ada satupun yang melukainya. Dalam pertarungan itu Gus Maksum bukan hanya menggunakan olah kanuragan tapi juga dengan olah batinnya.
Kala itu, Gus Maksum juga dikenal dengan penampilan nyentriknya, karena berambut gondrong, jenggot, dan kumis panjang. Dia juga bersarung setinggi lutut, memakai bakiyak, berpakaian seadanya, dan tidak makan nasi. Sikapnya tegas. Karena itulah namanya banyak digandrungi anak-anak muda NU.
Penampilan Gus Maksum dengan rambut gondrongnya, bukan sekedar gaya atau hobi semata. Tetapi rambut gondrongnya itu merupakan sebuah ijazah yang didapat dari gurunya yaitu Habib Baharun Mrican Kediri. Sering terjadi keanehan-keanehan terkait dengan rambutnya. Diantaranya rambut Gus Maksum bisa berdiri, bisa mengeluarkan api, serta tidak mempan dipotong.
Bukti dari kisah itu, salah satunya pada dekade 1970-an dia pernah terjaring razia rambut panjang. Namun terjadi keanehan, setiap kali aparat menggunting rambutnya, rambut itu tidak terpotong. Bahkan setiap gunting yang tajam beradu dengan rambut beliau selalu mengeluarkan percikan api.