Cegah COVID-19, Masjid Agung Palembang Potong Hewan Kurban Usai Subuh
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Pandemi COVID-19 yang tak tahu akan berakhir telah mengubah banyak hal. Untuk menghindari kerumunan, penyembelihan hewan kurban di Masjid Agung Palembang akan dilakukan pada malam hari atau tepatnya usai subuh esok harinya.
Ketua Yayasan Masjid Agung SMB Jayo Wikramo, Kgs Ahmad Sarnubi mengatakan, untuk pemotongan hewan kurban, pihaknya tidak akan melakukannya pada siang hari atau usai shalat Ied seperti biasanya. Melainkan akan dilaksanakan pada keesokan harinya atau usai subuh.
"Pemotongan dilakukan pada saat usai subuh supaya tidak ada orang yang menonton. Jadi hanya ada petugas kami saja, ketika selesai daging dibungkus dan akan dibagikan pagi atau siang hari," ujarnya.
Selain itu, Yayasan Masjid juga tidak menyediakan kupon daging kurban. Teknisnya penyalurannya, pihak yayasan akan memanggil setiap ketua RT untuk mendata warganya yang berhak mendapatkan daging.
"Tahun ini tidak pakai kupon jadi daging kurban dibagikan langsung ke rumah-rumah warga melalui ketua RT-nya yang mendata," katanya. (Baca: Pemuda 24 Tahun Ini Kuras Warung di Pinggir Jalan).
Untuk jumlah hewan kurban di tengah pandemi, saat ini Masjid Agung Palembang baru menerima beberapa ekor. Biasanya akan terus bertambah hingga jelang pelaksanaan shalat Idul Adha.
Sementara untuk pelaksanaan shalat Idul Adha, Masjid Agung juga melakukan pembatasan jamaah hanya di dalam masjid. Tidak seperti biasanya jamaah hingga jalan di sekitar masjid bahkan di atas Jembatan Ampera. "Untuk pelaksanaan shalat masih akan dibahas bersama pemerintah," pungkasnya.
Ketua Yayasan Masjid Agung SMB Jayo Wikramo, Kgs Ahmad Sarnubi mengatakan, untuk pemotongan hewan kurban, pihaknya tidak akan melakukannya pada siang hari atau usai shalat Ied seperti biasanya. Melainkan akan dilaksanakan pada keesokan harinya atau usai subuh.
"Pemotongan dilakukan pada saat usai subuh supaya tidak ada orang yang menonton. Jadi hanya ada petugas kami saja, ketika selesai daging dibungkus dan akan dibagikan pagi atau siang hari," ujarnya.
Selain itu, Yayasan Masjid juga tidak menyediakan kupon daging kurban. Teknisnya penyalurannya, pihak yayasan akan memanggil setiap ketua RT untuk mendata warganya yang berhak mendapatkan daging.
"Tahun ini tidak pakai kupon jadi daging kurban dibagikan langsung ke rumah-rumah warga melalui ketua RT-nya yang mendata," katanya. (Baca: Pemuda 24 Tahun Ini Kuras Warung di Pinggir Jalan).
Untuk jumlah hewan kurban di tengah pandemi, saat ini Masjid Agung Palembang baru menerima beberapa ekor. Biasanya akan terus bertambah hingga jelang pelaksanaan shalat Idul Adha.
Sementara untuk pelaksanaan shalat Idul Adha, Masjid Agung juga melakukan pembatasan jamaah hanya di dalam masjid. Tidak seperti biasanya jamaah hingga jalan di sekitar masjid bahkan di atas Jembatan Ampera. "Untuk pelaksanaan shalat masih akan dibahas bersama pemerintah," pungkasnya.
(nag)