Salat Iduladha di UIN Malang dengan Khotib dan Imam Perempuan Batal Digelar
loading...
A
A
A
MALANG - Pelaksanaan Salat Iduladha dengan imam dan khotib perempuan di UIN Maliki Malang dipastikan batal dilaksanakan. Panitia membatalkan rencana tersebut setelah melihat perkembangan terakhir jamaah dan mahasiswa UIN Malang banyak yang pulang kampung.
Ketua Pusat Ma'had Al Jam'iyah Ahmad Izzuddin mengungkapkan, pamflet Salat Iduladha yang beredar itu merupakan draf rencana. Ini untuk mengantisipasi over loadnya jamaah Salat Iduladha di masjid mahasantri putra yang berjumlah 1.932.
“Berdasarkan analisis situasi terakhir, kebutuhan untuk mengadakan Salat Iduladha secara terpisah tidak diperlukan. Banyak mahasantri putra dan putri kembali ke daerah asal, untuk merayakan Iduladha bersama keluarga,” ucap Ahmad Izzuddin, melalui keterangan tertulis, Minggu (16/6/2024) malam.
Pihaknya menegaskan, tak ada niatan untuk mencari sensasi dari rencana kegiatan ibadah tersebut. Sebab pelaksanaan Salat Iduladha khusus perempuan pada praktiknya sudah banyak dilaksanakan di beberapa pesantren putri.
“Pelaksanaan kegiatan Salat Iduladha telah dikomunikasikan dengan pimpinan, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang, hingga pengurus MUI Jawa Timur, untuk meminta arahan dan petunjuk apabila kegiatan tersebut jadi dilaksanakan," jelas Izzuddin.
Sebelumnya diberitakan, pamflet informasi ajakan Salat Iduladha dengan khotib, imam, dan bilal perempuan di UIN Maliki Malang membuat heboh. Tampak dari selembaran pamflet itu imam salat tertulis akan dipimpin oleh Prof Tutik Hamidah Guru Besar Fakultas Syariah dan anggota Fatwa MUI Kota Malang.
Sedangkan imam salat yakni Firdausi Nuzula Mahasantri Mabna Asma' bin Abi Bakar. Untuk bilal Gita Selvia selaku yakni Musyrifah Mabna Ummu Salamah. Rencana Salat Iduladha itu dilangsungkan di Masjid Ulul Albab Mahasantri Putri' UIN Malang, Senin (17/6/2024) mulai pukul 06.00 WIB.
Ketua Pusat Ma'had Al Jam'iyah Ahmad Izzuddin mengungkapkan, pamflet Salat Iduladha yang beredar itu merupakan draf rencana. Ini untuk mengantisipasi over loadnya jamaah Salat Iduladha di masjid mahasantri putra yang berjumlah 1.932.
“Berdasarkan analisis situasi terakhir, kebutuhan untuk mengadakan Salat Iduladha secara terpisah tidak diperlukan. Banyak mahasantri putra dan putri kembali ke daerah asal, untuk merayakan Iduladha bersama keluarga,” ucap Ahmad Izzuddin, melalui keterangan tertulis, Minggu (16/6/2024) malam.
Pihaknya menegaskan, tak ada niatan untuk mencari sensasi dari rencana kegiatan ibadah tersebut. Sebab pelaksanaan Salat Iduladha khusus perempuan pada praktiknya sudah banyak dilaksanakan di beberapa pesantren putri.
“Pelaksanaan kegiatan Salat Iduladha telah dikomunikasikan dengan pimpinan, pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang, hingga pengurus MUI Jawa Timur, untuk meminta arahan dan petunjuk apabila kegiatan tersebut jadi dilaksanakan," jelas Izzuddin.
Sebelumnya diberitakan, pamflet informasi ajakan Salat Iduladha dengan khotib, imam, dan bilal perempuan di UIN Maliki Malang membuat heboh. Tampak dari selembaran pamflet itu imam salat tertulis akan dipimpin oleh Prof Tutik Hamidah Guru Besar Fakultas Syariah dan anggota Fatwa MUI Kota Malang.
Sedangkan imam salat yakni Firdausi Nuzula Mahasantri Mabna Asma' bin Abi Bakar. Untuk bilal Gita Selvia selaku yakni Musyrifah Mabna Ummu Salamah. Rencana Salat Iduladha itu dilangsungkan di Masjid Ulul Albab Mahasantri Putri' UIN Malang, Senin (17/6/2024) mulai pukul 06.00 WIB.
(wib)