Gempa Bantul Merusak Permukiman Warga di 12 Kecamatan, Ini Lokasinya
loading...
A
A
A
BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul menyebut kerusakan bangunan akibat bencana gempa bumi berkekuatan M 6,4 yang berpusat di Bantul menyebar di 12 dari 17 kecamatan yang ada.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Agus Yuli Herwanta mengatakangempa Bumi berkekuatan M6,4 wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M6,0.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,63° LS ;110,08° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 Km arah Selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 km.
“Gempa dirasakan diwilayah Bantul IV MMI,” kata Agus, Sabtu (1/7/2023).
Berdasarkan analisa BMKG gempa bumi terjadi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
”Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakannaik (thrust fault),” terangnya.
Kejadian gempa bumi tersebut menyebabkan dampak kerusakan bangunan, tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul yaitu Kecamatan Bambanglipuro, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Pundong, dan Sanden.
Total dampak sementara 35 lokasi, Kecamatan Bambanglipuro 1 lokasi, Dlingo 2 Lokasi,Imogiri 3 lokasi, Jetis 1 lokasi, Kasihan 2 lokasi, Kretek 5 lokasi, Pajangan 1 lokasi, Pandak 1 lokasi, Piyungan 1 lokasi, Pleret 1 lokasi, Pundong 3 lokasi dan Sanden 14 lokasi.
Kejadian gempa bumi tersebut menyebabkan jatuhnya korban sebanyak 7 orang, 1 meninggal dunia disebabkan serangan jantung saat terjadinya gempa bumi dan 6 orang lainnyamengalami luka ringan.
”Korban luka ringan telah mendapatkan penanganan dan perawatan olehPSC 119 Dinkes Bantul, PMI Bantul, RSPS, RS PKU Muhammadiyah Bantul dan RS UII,” ungkapnya.
1 orang menjalani Rawat Inap dan 5 orang menjalani Rawat Jalan. Upaya Penanganan TRC BPBD Kabupaten Bantul, Tagana Dinsos, Dinas kesehatan, PMI Bantul, FPRB, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kecamatan, dan Kelurahan dikerahkan untukmelakukan kaji cepat.
BPBD Kabupaten Bantul mengimbau kepada masyarakat Bantul untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pastikan kondisibangunan sebelum kembali kerumah, serta melaporkan kepada BPBD Kabupaten Bantul.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Agus Yuli Herwanta mengatakangempa Bumi berkekuatan M6,4 wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M6,0.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,63° LS ;110,08° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 Km arah Selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 67 km.
“Gempa dirasakan diwilayah Bantul IV MMI,” kata Agus, Sabtu (1/7/2023).
Baca Juga
Berdasarkan analisa BMKG gempa bumi terjadi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
”Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakannaik (thrust fault),” terangnya.
Kejadian gempa bumi tersebut menyebabkan dampak kerusakan bangunan, tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul yaitu Kecamatan Bambanglipuro, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Pundong, dan Sanden.
Total dampak sementara 35 lokasi, Kecamatan Bambanglipuro 1 lokasi, Dlingo 2 Lokasi,Imogiri 3 lokasi, Jetis 1 lokasi, Kasihan 2 lokasi, Kretek 5 lokasi, Pajangan 1 lokasi, Pandak 1 lokasi, Piyungan 1 lokasi, Pleret 1 lokasi, Pundong 3 lokasi dan Sanden 14 lokasi.
Kejadian gempa bumi tersebut menyebabkan jatuhnya korban sebanyak 7 orang, 1 meninggal dunia disebabkan serangan jantung saat terjadinya gempa bumi dan 6 orang lainnyamengalami luka ringan.
”Korban luka ringan telah mendapatkan penanganan dan perawatan olehPSC 119 Dinkes Bantul, PMI Bantul, RSPS, RS PKU Muhammadiyah Bantul dan RS UII,” ungkapnya.
1 orang menjalani Rawat Inap dan 5 orang menjalani Rawat Jalan. Upaya Penanganan TRC BPBD Kabupaten Bantul, Tagana Dinsos, Dinas kesehatan, PMI Bantul, FPRB, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kecamatan, dan Kelurahan dikerahkan untukmelakukan kaji cepat.
BPBD Kabupaten Bantul mengimbau kepada masyarakat Bantul untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pastikan kondisibangunan sebelum kembali kerumah, serta melaporkan kepada BPBD Kabupaten Bantul.
(ams)