Hubungan Sedarah Ibu dan Anak Laki-laki Berujung Laporan Polisi, Begini Kata Wali Kota Bukittinggi
loading...
A
A
A
BUKITTINGGI - Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar dilaporkan ke polisi, atas dugaan menyebarkan berita bohong alias hoaks terkait hubungan sedarah atau inses antara ibu dengan anak laki-laki. Hal ini akhirnya diklarifikasi langsung oleh Erman Safar, melalui video berdurasi dua menit 58 detik.
Menurut Erman Safar, inses antara ibu dengan anak laki-laki tersebut, benar terjadi. Dia menyampaikan adanya hubungan terlarang antara ibu dengan anak laki-laki tersebut, bertujuan sebagai kewaspadaan sosial di masyarakat, dan mengajak partisipasi masyarakat untuk menanggulangi persoalan menyimpang yang terjadi.
Akibat pengungkapan kasus inses tersebut, Erman Safar dilaporkan ke polisi oleh dua pihak karena dianggap menyebarkan berita bohong. "Awalnya saya mendapatkan informasi dari lembaga resmi yang memperoleh izin dari Kemensos, bahwa ada warga kami sedang direhabilitasi di tempatnya, lalu saya berkunjung," ungkapnya.
Lebih lanjut Erman Safar mengatakan, sebelumnya sudah disampaikan oleh pengelola lembaga rehabilitas yang menangani kasus tersebut, bahwa diduga ada perbuatan salah satu anak laki-laki yang melakukan hubungan dengan ibunya.
"Lalu saya tanya langsung ke anak tersebut, dan menyampaikan hal yang sama. Jawabannya mengagetkan saya. Perbuatan ini harusnya tidak terjadi di masyarakat kami. Itu sekitar tiga bulan lalu," ungkap Erman Safar.
Kemudian beberapa hari lalu, lanjut Erman Safar ada kegiatan sosialisasi yang acaranya terbatas, undangan hanya tujuh orang per kelurahan, dilaksanakan tertutup. "Di sana saya sampaikan informasi-informasi penyimpangan seksual, kebetulan tema waspada pernikahan anak," ungkapnya.
Menurut Erman Safar, inses antara ibu dengan anak laki-laki tersebut, benar terjadi. Dia menyampaikan adanya hubungan terlarang antara ibu dengan anak laki-laki tersebut, bertujuan sebagai kewaspadaan sosial di masyarakat, dan mengajak partisipasi masyarakat untuk menanggulangi persoalan menyimpang yang terjadi.
Akibat pengungkapan kasus inses tersebut, Erman Safar dilaporkan ke polisi oleh dua pihak karena dianggap menyebarkan berita bohong. "Awalnya saya mendapatkan informasi dari lembaga resmi yang memperoleh izin dari Kemensos, bahwa ada warga kami sedang direhabilitasi di tempatnya, lalu saya berkunjung," ungkapnya.
Lebih lanjut Erman Safar mengatakan, sebelumnya sudah disampaikan oleh pengelola lembaga rehabilitas yang menangani kasus tersebut, bahwa diduga ada perbuatan salah satu anak laki-laki yang melakukan hubungan dengan ibunya.
"Lalu saya tanya langsung ke anak tersebut, dan menyampaikan hal yang sama. Jawabannya mengagetkan saya. Perbuatan ini harusnya tidak terjadi di masyarakat kami. Itu sekitar tiga bulan lalu," ungkap Erman Safar.
Kemudian beberapa hari lalu, lanjut Erman Safar ada kegiatan sosialisasi yang acaranya terbatas, undangan hanya tujuh orang per kelurahan, dilaksanakan tertutup. "Di sana saya sampaikan informasi-informasi penyimpangan seksual, kebetulan tema waspada pernikahan anak," ungkapnya.