Polresta Malang Selidiki Motif Penodongan Pistol ke Peneliti ISESS Bambang Rukminto
loading...
A
A
A
Bambang menduga, bila tindakan penodongan senjata yang diterimanya ada kaitannya dengan pernyataan dirinya mengenai kenaikan pangkat salah satu perwira Polri, yakni Brigjen Pol Rizal Irawan. Tak hanya itu beberapa kritikan pedas disebut Bambang juga pernah ia layangkan ke Polri.
"Banyak statemen saya terkait kritik saya kepada kepolisian gitu terakhir demosi, salah satu perwira di kepolisian yang mendapatkan promosi bintang satu. Padahal sudah didemosi 5 tahun, tapi kemudian dianulir jadi satu tahun, sebulan kemudian mendapatkan promosi bintang satu Brigjen, itu statemen saya terakhir. Tapi itu statement - statement saya terkait kepolisian banyak," jelasnya.
Meski demikian, dirinya tak mau berasumsi lebih jauh lagi dan menyerahkan proses penyelidikan peristiwa penodongan senjata ke dirinya kepada Polresta Malang Kota.
"Ya kalau saya nggak mau berspekulasi, biar rekan-rekan kepolisian yang melakukan penyelidikan, cuma aneh juga, kalau itu kejahatan biasa kenapa yang ditarget kok saya," tuturnya.
"Karena satu itu, saya juga nggak membawa apa-apa, dan terus kemudian TKP-nya juga di situ ramai. Ramai, ya kalau menurut beberapa senior terkait statement statement saya. Hanya sekedar warning saja dengan empat orang membawa dua pucuk senjata, tentunya bukan hal sederhana," tandasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bambang Rukminto peneliti ISESS ditodong senjata oleh dua orang di kawasan Jalan Danau Yamur, Sawojajar, Kota Malang. Peristiwa ini berlangsung pada Jumat (23/6/2023) siang menjelang sore sekitar pukul 14.50 WIB.
Bambang berhasil merebut satu senjata yang ternyata merupakan senjata replika, bukan senjata airsoftgun seperti yang ia kira ketika pertama merebut senjata pelaku. Kini kasus penodongan senjata tengah ditangani oleh Polresta Malang Kota.
"Banyak statemen saya terkait kritik saya kepada kepolisian gitu terakhir demosi, salah satu perwira di kepolisian yang mendapatkan promosi bintang satu. Padahal sudah didemosi 5 tahun, tapi kemudian dianulir jadi satu tahun, sebulan kemudian mendapatkan promosi bintang satu Brigjen, itu statemen saya terakhir. Tapi itu statement - statement saya terkait kepolisian banyak," jelasnya.
Meski demikian, dirinya tak mau berasumsi lebih jauh lagi dan menyerahkan proses penyelidikan peristiwa penodongan senjata ke dirinya kepada Polresta Malang Kota.
"Ya kalau saya nggak mau berspekulasi, biar rekan-rekan kepolisian yang melakukan penyelidikan, cuma aneh juga, kalau itu kejahatan biasa kenapa yang ditarget kok saya," tuturnya.
"Karena satu itu, saya juga nggak membawa apa-apa, dan terus kemudian TKP-nya juga di situ ramai. Ramai, ya kalau menurut beberapa senior terkait statement statement saya. Hanya sekedar warning saja dengan empat orang membawa dua pucuk senjata, tentunya bukan hal sederhana," tandasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bambang Rukminto peneliti ISESS ditodong senjata oleh dua orang di kawasan Jalan Danau Yamur, Sawojajar, Kota Malang. Peristiwa ini berlangsung pada Jumat (23/6/2023) siang menjelang sore sekitar pukul 14.50 WIB.
Bambang berhasil merebut satu senjata yang ternyata merupakan senjata replika, bukan senjata airsoftgun seperti yang ia kira ketika pertama merebut senjata pelaku. Kini kasus penodongan senjata tengah ditangani oleh Polresta Malang Kota.
(msd)