Kompak, Ganjar dan Puan Dukung Menkes Genjot Imunisasi IPV2
loading...
A
A
A
KLATEN - Upaya Menkes Budi Gunadi menggenjot pelaksanaan imunisasi inactivated polio vaccine dosis 2 (IPV2) skala nasional, mendapatkan dukungan dari Ketua DPR, Puan Maharani, dan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Gerakan imunisasi ini, telah dimulai dari Kabupaten Klaten, Jateng.
Dalam acara pencanangan perluasan introduksi imunisasi dosis 2 (IPV2) tersebut, Ganjar, Puan dan Budi kompak hadir bersama, dan meninjau pelaksanaan imunisasi IPV2 secara langsung di di Gedung Graha Bung Karno, Klaten.
Ganjar menyatakan, terus berkomitmen memberikan perlindungan kesehatan secara optimal kepada anak-anak. Satu di antaranya dengan menggenjot imunisasi polio tersebut. "Ini sudah dicanangkan maka tugas kita dari seluruh kepala daerah bergerak untuk kita segera menuntaskan vaksin ini," ujarnya.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), capaian imunisasi polio Provinsi Jateng pada Januari-Mei 2023 mencapai 24,5 persen atau 119.400 anak. Sementara sebanyak 27,24 persen anak sudah mendapat imunisasi polio.
Hingga saat ini, imunisasi polio masih terus dilakukan kepada anak-anak di Jateng. Ganjar ingin semua anak bisa tumbuh sehat, menjadi generasi emas yang dapat meraih prestasi setinggi-tingginya.
"Hari inilah saatnya kita melakukan penggenjotan itu. Agar kemudian anak-anak kita sehat dan kemudian kita semuanya akan bisa mendapatkan generasi yang lebih baik," kata Ganjar.
Namun demikian, Ganjar menyebut penggenjotan imunisasi polio perlu dukungan dari berbagai pihak. Terutama para orangtua dan anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
"Kesadaran kita mulai kita bagun dan beberapa pencegahan yang kita lakukan ya suka tidak suka, mau tidak mau harus imunisasi. Ini gerakkan dari ibu-ibu di sini, ada PKK, ada dari Dasawisma juga, dan seluruh aktivis kesehatan," tandas Ganjar.
Ganjar menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung gerakan imunisasi polio kepada seluruh anak-anak di Jateng. Ganjar berharap kolaborasi antara Pemprov dan Pemda dapat berjalan baik. "Ada hadir Bupati dan Wali Kota se-Solo Raya itu simbolik saja, untuk kita semuanya segera siap bekerja. Akan kita genjot di Jawa Tengah, kita genjot," paparnya.
Ketua DPR, Puan Maharani mengatakan, Jawa Tengah menjadi awal pelaksanaan imunisasi IPV2 skala nasional. Selanjutnya, imunisasi serupa juga akan dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia. "Mencanangkan vaksinasi IPV2 nasional yang dilaksanakan di Jawa Tengah tapi nantinya akan berjalan ke seluruh Indonesia," kata Puan.
Puan menambahkan, dibutuhkan kerjasama dan keterlibatakan dari semua pihak agar gerakan imunisasi ini berhasil. "Diperlukan gotong royong atas seluruh kepala daerah dan forkopimda, serta masyarakat. Sehingga anak Indonesia ke depan manjadi anak yang sehat dan kuat. Mulai hari ini, dimulai imunisasi secara nasional. Jateng merupakan provinsi dengan penduduk sangat besar butuh satu hal yang dilakukan. Sehingga provinsi lain bisa mengikuti," jelasnya.
Sementara itu, Menkes Budi Gunadi menerangkan, bahwa Jawa Tengah dipilih sebagai provinsi pertama dalam pelaksanaan gerakan kali ini karena Gubernur Ganjar memiliki semangat yang tinggi.
"Di Klaten karena Bupatinya luar biasa semangat, Gubernurnya semangat. Imunisasi ini ada enam dosis, yakni empat kali tetes di bulan satu, dua, tiga dan empat. Dan dua kali suntik di bulan empat dan sembilan," tandasnya.
Dalam acara pencanangan perluasan introduksi imunisasi dosis 2 (IPV2) tersebut, Ganjar, Puan dan Budi kompak hadir bersama, dan meninjau pelaksanaan imunisasi IPV2 secara langsung di di Gedung Graha Bung Karno, Klaten.
Ganjar menyatakan, terus berkomitmen memberikan perlindungan kesehatan secara optimal kepada anak-anak. Satu di antaranya dengan menggenjot imunisasi polio tersebut. "Ini sudah dicanangkan maka tugas kita dari seluruh kepala daerah bergerak untuk kita segera menuntaskan vaksin ini," ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), capaian imunisasi polio Provinsi Jateng pada Januari-Mei 2023 mencapai 24,5 persen atau 119.400 anak. Sementara sebanyak 27,24 persen anak sudah mendapat imunisasi polio.
Hingga saat ini, imunisasi polio masih terus dilakukan kepada anak-anak di Jateng. Ganjar ingin semua anak bisa tumbuh sehat, menjadi generasi emas yang dapat meraih prestasi setinggi-tingginya.
"Hari inilah saatnya kita melakukan penggenjotan itu. Agar kemudian anak-anak kita sehat dan kemudian kita semuanya akan bisa mendapatkan generasi yang lebih baik," kata Ganjar.
Namun demikian, Ganjar menyebut penggenjotan imunisasi polio perlu dukungan dari berbagai pihak. Terutama para orangtua dan anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
"Kesadaran kita mulai kita bagun dan beberapa pencegahan yang kita lakukan ya suka tidak suka, mau tidak mau harus imunisasi. Ini gerakkan dari ibu-ibu di sini, ada PKK, ada dari Dasawisma juga, dan seluruh aktivis kesehatan," tandas Ganjar.
Ganjar menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung gerakan imunisasi polio kepada seluruh anak-anak di Jateng. Ganjar berharap kolaborasi antara Pemprov dan Pemda dapat berjalan baik. "Ada hadir Bupati dan Wali Kota se-Solo Raya itu simbolik saja, untuk kita semuanya segera siap bekerja. Akan kita genjot di Jawa Tengah, kita genjot," paparnya.
Ketua DPR, Puan Maharani mengatakan, Jawa Tengah menjadi awal pelaksanaan imunisasi IPV2 skala nasional. Selanjutnya, imunisasi serupa juga akan dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia. "Mencanangkan vaksinasi IPV2 nasional yang dilaksanakan di Jawa Tengah tapi nantinya akan berjalan ke seluruh Indonesia," kata Puan.
Puan menambahkan, dibutuhkan kerjasama dan keterlibatakan dari semua pihak agar gerakan imunisasi ini berhasil. "Diperlukan gotong royong atas seluruh kepala daerah dan forkopimda, serta masyarakat. Sehingga anak Indonesia ke depan manjadi anak yang sehat dan kuat. Mulai hari ini, dimulai imunisasi secara nasional. Jateng merupakan provinsi dengan penduduk sangat besar butuh satu hal yang dilakukan. Sehingga provinsi lain bisa mengikuti," jelasnya.
Sementara itu, Menkes Budi Gunadi menerangkan, bahwa Jawa Tengah dipilih sebagai provinsi pertama dalam pelaksanaan gerakan kali ini karena Gubernur Ganjar memiliki semangat yang tinggi.
"Di Klaten karena Bupatinya luar biasa semangat, Gubernurnya semangat. Imunisasi ini ada enam dosis, yakni empat kali tetes di bulan satu, dua, tiga dan empat. Dan dua kali suntik di bulan empat dan sembilan," tandasnya.
(eyt)