Mengenal Sejarah dan Asal-usul Nama Bantul, Kabupaten Berjuluk Kota Geplak
loading...
A
A
A
Pasca kejadian bersejarah tersebut, setiap tanggal 20 Juli selalu diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Bantul. Tak hanya itu, 20 Juli juga menjadi simbol kepahlawanan masyarakat Bantul mengingat Perang Diponegoro yang berkobar pada 20 Juli 1825.
Di luar kondisi tersebut, Ki Ageng Mangir Wanabaya akan memperistri atau menikahi anak dari Panembahan Senopati, yaitu Putri Pambayun. Sebelum pernikahan, Wanabaya melakukan perjalanan ke wilayah Kotagede sebagai prosesi seserahan kepada Panembahan Senopati.
Saat perjalanan ini, barang seserahan yang dipikul para emban terlihat bergerak naik turun atau mentul mentul dalam bahasa Jawa. Hal inilah yang kemudian membuat daerah yang dilewati oleh Wanabaya tersebut diberi nama Bantul.
Demikian ulasan mengenai sejarah dan asal-usul nama Kabupaten Bantul.
Asal-usul Nama Bantul
Salah satu versi populer dari asal-usul nama Bantul adalah dari kisah Ki Ageng Mangir Wanabaya dan Panembahan Senopati. Singkatnya, kedua tokoh tersebut dulunya saling bermusuhan.Di luar kondisi tersebut, Ki Ageng Mangir Wanabaya akan memperistri atau menikahi anak dari Panembahan Senopati, yaitu Putri Pambayun. Sebelum pernikahan, Wanabaya melakukan perjalanan ke wilayah Kotagede sebagai prosesi seserahan kepada Panembahan Senopati.
Saat perjalanan ini, barang seserahan yang dipikul para emban terlihat bergerak naik turun atau mentul mentul dalam bahasa Jawa. Hal inilah yang kemudian membuat daerah yang dilewati oleh Wanabaya tersebut diberi nama Bantul.
Demikian ulasan mengenai sejarah dan asal-usul nama Kabupaten Bantul.
(bim)