Bayi Laki-laki Ditemukan di Atas Trotoar Resmi Diadopsi Pasangan Polisi Polda Sumsel
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Bayi laki-laki yang diketahui bernama Raska Aditya yang berusia 1 tahun resmi diadopsi oleh pasangan suami istri personel Polda Sumsel. Kedua personel polisi itu yang pertama kali menyelamatkan Raska di depan SPBU Tangga Takat dan dikerumuni semut, Jumat (2/6/2023).
Awalnya bayi laki-laki itu akan dia serahkan kepada kakeknya, Abdul Hamid. Namun dengan alasan kesulitan ekonomi, kakek bayi ganteng itu dengan legowo menyerahkan perawatan Raska kepada pihak kepolisian.
Langkah ini diambil karena tak ingin terjadi hal buruk yang akan dialami bayi tidak berdosa itu. Dan Kasubdit 5 Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Raswidiati Anggraini telah melakukan mediasi bersama keluarga bayi dan Pekerja Dinas Sosial Provinsi Sumsel.
“Demi keberlangsungan dan keselamatan bayi ini. Keputusannya sudah ada calon orang tua baru yang akan mengadopsi," jelas Raswidiati kepada awak media.
Dan yang menjadi alasannya, melihat kondisi Weni Agustin (35), ibu kandung bayi yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan, bahkan ini sudah kali ketiga bayi itu dibuang oleh ibunya.
Kondidi itu dibuktikan dengan adanya surat rawat jalan dari Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang. "Ibu bayi sudah menjadi pasien RS Ernaldi Bahar. Ke depannya akan kembali melakukan pemeriksaan,” katanya.
Ditambahkan Raswidiati, ibu bayi ini mengaku tega meninggalkan putranya itu karena mendapatkan bisikan atau wangsit pagi tadi."Saat dimintai keterangan mengakunya dia mendapat bisikan-bisikan yang memintanya untuk meninggalkan anaknya di trotoar jalan," katanya.
Sedangkan Edi Hendri, Pekerja Dinas Sosial Provinsi Sumsel yang turut hadir mendampingi membenarkan kondisi dari ibu bayi. Dan disarankan agar keluarga membawa kembali ke RS Ernaldi Bahar, guna menjalani pemeriksaan.
“Hasil mediasi yang dilakukan, telah disepakati ke depannya bayi bernama Raska Aditya diadopsi oleh orang tua baru. Dan kebetulan yang akan mengadopsi adalah pasangak suami istri anggota polisi yang menyelamatkannya pagi tadi. Terlebih kondisi keluarga bayi sendiri tidak ada yang sanggup mengadopsinya," pungkasnya.
“Benar, kami yang akan bertanggung jawab untuk merawat bayi ini. Kami akan mengurus semua surat-suratnya. Kami menerima ini sebagai sebuah tugas dan tanggung jawab,” tegas Ipda Hendri Prayudha dan istrinya, Ipda Arini Yulia.
Awalnya bayi laki-laki itu akan dia serahkan kepada kakeknya, Abdul Hamid. Namun dengan alasan kesulitan ekonomi, kakek bayi ganteng itu dengan legowo menyerahkan perawatan Raska kepada pihak kepolisian.
Baca Juga
Langkah ini diambil karena tak ingin terjadi hal buruk yang akan dialami bayi tidak berdosa itu. Dan Kasubdit 5 Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Raswidiati Anggraini telah melakukan mediasi bersama keluarga bayi dan Pekerja Dinas Sosial Provinsi Sumsel.
“Demi keberlangsungan dan keselamatan bayi ini. Keputusannya sudah ada calon orang tua baru yang akan mengadopsi," jelas Raswidiati kepada awak media.
Dan yang menjadi alasannya, melihat kondisi Weni Agustin (35), ibu kandung bayi yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan, bahkan ini sudah kali ketiga bayi itu dibuang oleh ibunya.
Kondidi itu dibuktikan dengan adanya surat rawat jalan dari Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang. "Ibu bayi sudah menjadi pasien RS Ernaldi Bahar. Ke depannya akan kembali melakukan pemeriksaan,” katanya.
Ditambahkan Raswidiati, ibu bayi ini mengaku tega meninggalkan putranya itu karena mendapatkan bisikan atau wangsit pagi tadi."Saat dimintai keterangan mengakunya dia mendapat bisikan-bisikan yang memintanya untuk meninggalkan anaknya di trotoar jalan," katanya.
Sedangkan Edi Hendri, Pekerja Dinas Sosial Provinsi Sumsel yang turut hadir mendampingi membenarkan kondisi dari ibu bayi. Dan disarankan agar keluarga membawa kembali ke RS Ernaldi Bahar, guna menjalani pemeriksaan.
“Hasil mediasi yang dilakukan, telah disepakati ke depannya bayi bernama Raska Aditya diadopsi oleh orang tua baru. Dan kebetulan yang akan mengadopsi adalah pasangak suami istri anggota polisi yang menyelamatkannya pagi tadi. Terlebih kondisi keluarga bayi sendiri tidak ada yang sanggup mengadopsinya," pungkasnya.
“Benar, kami yang akan bertanggung jawab untuk merawat bayi ini. Kami akan mengurus semua surat-suratnya. Kami menerima ini sebagai sebuah tugas dan tanggung jawab,” tegas Ipda Hendri Prayudha dan istrinya, Ipda Arini Yulia.
(don)