Petambak di Subang Ikuti Penyuluhan Budi Daya Ikan dan Udang
loading...
A
A
A
SUBANG - Relawan Ganjar Sejati menggelar penyuluhan budi daya ikan di Kabupaten Subang. Mereka menggandeng penyuluh dari Dinas Perikanan Kabupaten Subang untuk menyampaikan materi soal pembudidayaan ikan dan udang yang benar.
Korda Ganjar Sejati Kabupaten Subang, Endang Koswara mengatakan, mayoritas masyarakat di Desa Blanakan merupakan petambak ikan atau udang. "Kami memberikan edukasi tentang bagaimana berbudi daya tambak ikan. Dari mulai bandeng, kemudian untuk udang juga," kata Endang di Dusun Karangmulya, Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Kamis (4/5/2023).
Materi penyuluhan di antaranya tata cara awal mulai budidaya, hambatan atau penyakit yang bisa menjangkit ikan, cara panen, hingga pengolahan hasil panen. "Insyaallah kami akan akan membantu pemasarannya," jelasnya.
Penyuluhan dilakukan bersamaan dengan kegiatan halalbihalal seluruh anggota relawan. Ratusan relawan dari berbagai daerah di Kabupaten Subang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
"Kami menjalin silaturahmi lebih dekat dengan masyarakat. Lewat halalbihalal ini kita bisa berbaur lebih kepada masyarakat. Kebetulan momennya masih suasana Idulfitri," tuturnya.
Mereka juga menggelar selawat bersama hingga ceramah. Termasuk santunan untuk anak yatim piatu dan kaum duafa.
Relawan ini berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan bermanfaat lainnya untuk masyarakat. Mulai dari program bantuan untuk pelaku UMKM, hingga bantuan lampu penerangan jalan untuk wilayah-wilayah terpencil.
Penyuluh dari Dinas Perikanan Kabupaten Subang Aen Maulana mengapresiasi kegiatan ini. Aen mengatakan, penyuluhan ini merupakan upaya mengatasi permasalahan budidaya ikan dan udang.
"Perikanan di Kabupaten Subang itu terkendala karena adanya penyakit udang, terutama WSSV. Petani (udang) ini sangat merasa kerugian sekali, mulai dari seratus hingga miliaran rupiah. Jadi petani ini kurang mengantisipasi bagaimana penyakit ini bisa merugikan mereka," jelasnya.
Dia berharap, penyuluhan ini bisa mengedukasi pembudidaya ikan dan udang di Kabupaten Subang untuk bisa lebih peka terhadap isu penyakit WSSV."Mudah-mudahan dengan penyuluhan ini para petani mendapat pencerahan bahwa penyakit ini bukan main-main dan harus bisa mengendalikannya," ujarnya.
Korda Ganjar Sejati Kabupaten Subang, Endang Koswara mengatakan, mayoritas masyarakat di Desa Blanakan merupakan petambak ikan atau udang. "Kami memberikan edukasi tentang bagaimana berbudi daya tambak ikan. Dari mulai bandeng, kemudian untuk udang juga," kata Endang di Dusun Karangmulya, Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Kamis (4/5/2023).
Materi penyuluhan di antaranya tata cara awal mulai budidaya, hambatan atau penyakit yang bisa menjangkit ikan, cara panen, hingga pengolahan hasil panen. "Insyaallah kami akan akan membantu pemasarannya," jelasnya.
Penyuluhan dilakukan bersamaan dengan kegiatan halalbihalal seluruh anggota relawan. Ratusan relawan dari berbagai daerah di Kabupaten Subang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
"Kami menjalin silaturahmi lebih dekat dengan masyarakat. Lewat halalbihalal ini kita bisa berbaur lebih kepada masyarakat. Kebetulan momennya masih suasana Idulfitri," tuturnya.
Mereka juga menggelar selawat bersama hingga ceramah. Termasuk santunan untuk anak yatim piatu dan kaum duafa.
Relawan ini berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan bermanfaat lainnya untuk masyarakat. Mulai dari program bantuan untuk pelaku UMKM, hingga bantuan lampu penerangan jalan untuk wilayah-wilayah terpencil.
Penyuluh dari Dinas Perikanan Kabupaten Subang Aen Maulana mengapresiasi kegiatan ini. Aen mengatakan, penyuluhan ini merupakan upaya mengatasi permasalahan budidaya ikan dan udang.
"Perikanan di Kabupaten Subang itu terkendala karena adanya penyakit udang, terutama WSSV. Petani (udang) ini sangat merasa kerugian sekali, mulai dari seratus hingga miliaran rupiah. Jadi petani ini kurang mengantisipasi bagaimana penyakit ini bisa merugikan mereka," jelasnya.
Dia berharap, penyuluhan ini bisa mengedukasi pembudidaya ikan dan udang di Kabupaten Subang untuk bisa lebih peka terhadap isu penyakit WSSV."Mudah-mudahan dengan penyuluhan ini para petani mendapat pencerahan bahwa penyakit ini bukan main-main dan harus bisa mengendalikannya," ujarnya.
(poe)