Usai Taklukkan Pasuruan, Panembahan Senopati Eksekusi Bupati Gunakan Cairan Timah Panas

Selasa, 02 Mei 2023 - 05:04 WIB
loading...
Usai Taklukkan Pasuruan, Panembahan Senopati Eksekusi Bupati Gunakan Cairan Timah Panas
Penembahan Senopati, raja Kerajaan Mataram pertama. Foto ilsutrasi
A A A
JAKARTA - Kematian Bupati Kinten tergolong tragis. Ia dihabis nyawanya dengan cara memasukkan cairan timah panas ke dalam tenggorokannya. Mengapa dieksekusi mati dengan cara yang tidak lumrah itu?

Kisahnya berawal saat Penembahan Senopati hendak memperluas wilayah kekuasaannya. Untuk maksud tersebut, raja pertama Kerajaan Mataram Islam itu melakukan ekspansi ke wilayah timur dari Mataram.

Setelah menguasai wilayah Madiun, Senopati kemudian berusaha memperluas wilayahnya ke Pasuruan. Namun rencana penaklukan didengar Adipati Pasuruan. Adipati memutuskan hendak menyerah dan bersedia menyerahkan upeti.



Menurut Babad Tanah Djawi yang dikutip dari "Awal Kebangkitan Mataram: Masa Pemerintahan Senapati" karya De Graaf,Bupati Kinten malah berniat mengadakan perang tanding dengan Senop ati. Niatnya ini pun mendapat persetujuan.

Saat harinya tiba Senopati berangkat dari pesanggerahannya untuk menghadapi Ki Kinten. Senopati berangkat menunggangi kuda perang dan berpakaian biru tua. Dia berangkat bersama 40 orang prajurit pilihannya, para ahli tombak.

Dalam pertarungan ini, Panembahan Senopati berpura-pura sebagai pemimpin pasukan penombak itu. Selanjutnya, pertarungan pun dimulai, disaksikan oleh para pengiring yang bersorak-sorai.

Belum lama berperang, lutut Ki Kaniten tertikam tombak Senopati hingga terlempar dari pelana kuda dan jatuh pingsan. Melihat itu, pengikutnya menaikkan Ki Kaniten ke atas seekor kuda betina yang pincang tanpa pelana, dengan tambang tebal sebagai kekang. Ia kemudian dikirimkan kembali kepada gustinya di Pasuruan, diantar oleh 40 prajurit numbak cemeng.

Di saat terluka itulah Bupati Kinten mengaku tak tahu jika yang dihadapi adalah Panembahan Senopati. Dia pun bersumpah jika yang bertarung dengannya adalah Panembahan Senopati , dirinya mengaku tidak berani, bahkan lebih baik memilih pulang, atau lebih baik mati.

Perkataan itulah yang konon membuat Adipati Pasuruan marah. Sang adipati segera memerintahkan agar Ki Kaniten dipenggal kepalanya. Namun saat hendak dipenggal kapak pemenggal patah.

Maka ditempuhlah cara eksekusi yang tidak lazim. Cairan timah panas segera dituangkan ke dalam tenggorokannya sehingga mati.

Adipati kemudian memberi hadiah kepada 40 orang prajurit Senapati itu dan mengirimkan seorang utusan yang membawa upeti untuk Senapati sebagai tanda takluk dan penyerahan Kerajaan Pasuruan.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2097 seconds (0.1#10.140)