Pedagang Keputran Diisolasi di Asrama Haji dan RS Darurat
loading...
A
A
A
SURABAYA - Para pedagang di Pasar Keputran yang positif COVID-19 langsung diisolasi. Mereka diisolasi di dua tempat yakni Asrama Haji dan di RS Darurat Indrapura, Surabaya, Senin (20/7/2020).
(Baca juga: Dilindas Truk di Jalur Pantura Tuban, 2 Pemotor Tewas Mengenaskan )
Para pedagang yang diisolasi di Asrama Haji merupakan mereka yang berdomisili di Surabaya. Sementara mereka yang berasal dari luar Kota Surabaya langsung diisolasi di RS Darurat Indrapura.
Direktur Teknik dan Usaha, PD Pasar Surya Surabaya , Muhibuddin menuturkan, Pasar Keputran merupakan salah satu pasar induk yang cukup besar di Kota Surabaya. Jumlah stand yang ada di sana mencapai 1.200 lapak. Para pedagang dan pembeli tak hanya dari Surabaya saja, ada dari berbagai daerah lain di Jatim.
(Baca juga: Bawa 55 Kg Sabu, 2 Pengedar Antar Provinsi Tewas Ditembak )
Selama diliburkan karena COVID-19 , para pembeli bisa datang ke pasar lainnya di Surabaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Intinya kita tidak melakukan penutupan pasar, tapi mensterilkan pasar dan lingkungan sekitar. Jika selama ini (pedagang) ambil di Pasar Keputran, maka nanti (selama diliburkan) mereka bisa cari tempat lain," kata Muhibuddin.
Ia melanjutkan, meskipun Pasar Keputran diliburkan, pihaknya memastikan bahwa transaksi penjualan para pedagang itu masih bisa tetap berjalan. Sebab, mereka juga punya jaringan di pasar-pasar yang lain. "Kalau kemarin pembeli yang jemput bola, kalau sekarang penjual atau pedagang yang antar," ucapnya.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya , Irvan Widyanto mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penelusuran di Pasar Keputran. Lokasi pasar yang menampung banyak pedagang itu menjadi titik tekan dalam penelusuran.
"Nanti test swab akan kita ulangi lagi sebelum Pasar Keputran dibuka kembali. Terutama kepada para pedagang yang ada di sana," kata Irvan. (Baca juga: Miris, Usai Penguburan Pasien COVID-19 Limbah APD Berserakan )
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, pelaksanaan sterilisasi di Pasar Keputran akan dilakukan Selasa 21 Juli 2020 mulai pukul 14.00 WIB hingga 27 Juli 2020 pukul 00.00 WIB. Selama kegiatan sterilisasi berlangsung, Pemkot Surabaya bersama PD Pasar Surya akan melakukan penyemprotan disinfektan.
"Setiap hari kita lakukan sterilisasi dan juga pembersihan, baik itu sarana prasarana maupun stand-stand yang kelihatan kotor dan bisa menimbulkan terjadinya penular virus," katanya.
Nantinya, lanjutnya, sebelum para pedagang itu beroperasi kembali, mereka harus menunjukkan hasil test swab dengan status negatif COVID-19 kepada petugas di Pasar Keputran. Selama dilakukan sterilisasi itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya juga menyiapkan petugas test swab di lokasi.
"Jadi kami mohon seluruh pedagang agar sukarela untuk melakukan test swab, kita tidak usah takut hasilnya apapun, ini demi kesehatan dan keselamatan warga Surabaya khususnya para pedagang," katanya. (Baca juga: Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Masa Darurat di Malut Akan Berakhir )
Ia pun berharap kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama meningkatkan sense of crisis di masa pandemi COVID-19 ini. Sebab, untuk memutus mata rantai pandemi harus dilakukan secara-bersama. "Sebab pandemi ini bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Kota, TNI dan Polri, tapi tanggung jawab kita semua. Termasuk pedagang yang ada di Pasar Keputran," jelasnya.
(Baca juga: Dilindas Truk di Jalur Pantura Tuban, 2 Pemotor Tewas Mengenaskan )
Para pedagang yang diisolasi di Asrama Haji merupakan mereka yang berdomisili di Surabaya. Sementara mereka yang berasal dari luar Kota Surabaya langsung diisolasi di RS Darurat Indrapura.
Direktur Teknik dan Usaha, PD Pasar Surya Surabaya , Muhibuddin menuturkan, Pasar Keputran merupakan salah satu pasar induk yang cukup besar di Kota Surabaya. Jumlah stand yang ada di sana mencapai 1.200 lapak. Para pedagang dan pembeli tak hanya dari Surabaya saja, ada dari berbagai daerah lain di Jatim.
(Baca juga: Bawa 55 Kg Sabu, 2 Pengedar Antar Provinsi Tewas Ditembak )
Selama diliburkan karena COVID-19 , para pembeli bisa datang ke pasar lainnya di Surabaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Intinya kita tidak melakukan penutupan pasar, tapi mensterilkan pasar dan lingkungan sekitar. Jika selama ini (pedagang) ambil di Pasar Keputran, maka nanti (selama diliburkan) mereka bisa cari tempat lain," kata Muhibuddin.
Ia melanjutkan, meskipun Pasar Keputran diliburkan, pihaknya memastikan bahwa transaksi penjualan para pedagang itu masih bisa tetap berjalan. Sebab, mereka juga punya jaringan di pasar-pasar yang lain. "Kalau kemarin pembeli yang jemput bola, kalau sekarang penjual atau pedagang yang antar," ucapnya.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya , Irvan Widyanto mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penelusuran di Pasar Keputran. Lokasi pasar yang menampung banyak pedagang itu menjadi titik tekan dalam penelusuran.
"Nanti test swab akan kita ulangi lagi sebelum Pasar Keputran dibuka kembali. Terutama kepada para pedagang yang ada di sana," kata Irvan. (Baca juga: Miris, Usai Penguburan Pasien COVID-19 Limbah APD Berserakan )
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, pelaksanaan sterilisasi di Pasar Keputran akan dilakukan Selasa 21 Juli 2020 mulai pukul 14.00 WIB hingga 27 Juli 2020 pukul 00.00 WIB. Selama kegiatan sterilisasi berlangsung, Pemkot Surabaya bersama PD Pasar Surya akan melakukan penyemprotan disinfektan.
"Setiap hari kita lakukan sterilisasi dan juga pembersihan, baik itu sarana prasarana maupun stand-stand yang kelihatan kotor dan bisa menimbulkan terjadinya penular virus," katanya.
Nantinya, lanjutnya, sebelum para pedagang itu beroperasi kembali, mereka harus menunjukkan hasil test swab dengan status negatif COVID-19 kepada petugas di Pasar Keputran. Selama dilakukan sterilisasi itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya juga menyiapkan petugas test swab di lokasi.
"Jadi kami mohon seluruh pedagang agar sukarela untuk melakukan test swab, kita tidak usah takut hasilnya apapun, ini demi kesehatan dan keselamatan warga Surabaya khususnya para pedagang," katanya. (Baca juga: Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Masa Darurat di Malut Akan Berakhir )
Ia pun berharap kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama meningkatkan sense of crisis di masa pandemi COVID-19 ini. Sebab, untuk memutus mata rantai pandemi harus dilakukan secara-bersama. "Sebab pandemi ini bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Kota, TNI dan Polri, tapi tanggung jawab kita semua. Termasuk pedagang yang ada di Pasar Keputran," jelasnya.
(eyt)