Gerakan Passeddingeng Bone Gelar Doa dan Buka Puasa Bersama
loading...
A
A
A
BONE - Relawan Gerakan Passeddingeng Masyarakat Bone menggelar doa dan buka bersama di Lapangan Desa Tanete Harapan, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (11/4/2023). Gerakan Passaddingeng berkomitmen untuk terus menyosialisasikan sosok Ganjar Pranowo.
"Passaddingeng itu artinya pemersatu. Jadi, melalui kegiatan ini kami coba persatukan seluruh elemen masyarakat untuk bersilaturahmi, bermunajat dan melakukan doa bersama yang sekaligus memperkenalkan sosok Ganjar Pranowo," kata Ketua Gerakan Passedingeng Ade Indrawan.
Ade menilai Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan dari para warga di Kabupaten Bone. Ganjar dinilai memiliki kepribadian dan karakter positif sehingga masyarakat sepakat mendukungnya.
"Pak Ganjar ini kan memang salah satu tokoh bangsa yang menurut kami layak menjadi pemimpin Indonesia. Melalui karakter dan kepribadian yang ditunjukkan selama dirinya menjabat sebagai pemimpin di Jawa Tengah. Maka, tak ada sedikit pun keraguan dari kami terhadap sosok beliau," ujarnya.
Mereka juga memperkenalkan sosok Ganjar melalui program yang pas untuk kemajuan masyarakat Bone.
Misalnya program berbasis pertanian dan ternak karena mayoritas masyarakat bekerja pada sektor tersebut. ”Programnya bisa dalam bentuk bantuan maupun penyuluhan tentang industri pertanian," lanjutnya.
Ade berharap Gerakan Passaddingeng bisa terus berkontribusi untuk masyarakat Bone dan memperkuat jaringan Ganjar Pranowo menuju 2024 mendatang. "Mudah-mudahan gerakan ini bisa memberikan dampak yang baik ke depannya," ujarnya.
Muhammad Subair, tokoh agama Desa Tanete terkesan dan merespons positif konsolidasi dukungan terhadap Ganjar Praowo di daerahnya. Menurutnya, Ganjar Pranowo layak sebagai pemimpin Indonesia pada periode selanjutnya.
"Carilah pemimpin yang saleh, amanah, tegas, bijaksana. Itu semua ada dalam sosoknya (Ganjar Pranowo). Mudah-mudahan Allah meridhoi beliau menjadi Presiden Indonesia," katanya.
Selain itu, dia berharap Gerakan Passaddingeng konsisten membantu untuk kesejahteraan masyarakat Bone. Khususnya dalam industri pertanian yang menjadi mata pencaharian masyarakat setempat. Kegiatan tersebut ditutup dengan buka puasa bersama dan salat berjamaah.
"Passaddingeng itu artinya pemersatu. Jadi, melalui kegiatan ini kami coba persatukan seluruh elemen masyarakat untuk bersilaturahmi, bermunajat dan melakukan doa bersama yang sekaligus memperkenalkan sosok Ganjar Pranowo," kata Ketua Gerakan Passedingeng Ade Indrawan.
Ade menilai Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan dari para warga di Kabupaten Bone. Ganjar dinilai memiliki kepribadian dan karakter positif sehingga masyarakat sepakat mendukungnya.
"Pak Ganjar ini kan memang salah satu tokoh bangsa yang menurut kami layak menjadi pemimpin Indonesia. Melalui karakter dan kepribadian yang ditunjukkan selama dirinya menjabat sebagai pemimpin di Jawa Tengah. Maka, tak ada sedikit pun keraguan dari kami terhadap sosok beliau," ujarnya.
Mereka juga memperkenalkan sosok Ganjar melalui program yang pas untuk kemajuan masyarakat Bone.
Misalnya program berbasis pertanian dan ternak karena mayoritas masyarakat bekerja pada sektor tersebut. ”Programnya bisa dalam bentuk bantuan maupun penyuluhan tentang industri pertanian," lanjutnya.
Ade berharap Gerakan Passaddingeng bisa terus berkontribusi untuk masyarakat Bone dan memperkuat jaringan Ganjar Pranowo menuju 2024 mendatang. "Mudah-mudahan gerakan ini bisa memberikan dampak yang baik ke depannya," ujarnya.
Muhammad Subair, tokoh agama Desa Tanete terkesan dan merespons positif konsolidasi dukungan terhadap Ganjar Praowo di daerahnya. Menurutnya, Ganjar Pranowo layak sebagai pemimpin Indonesia pada periode selanjutnya.
"Carilah pemimpin yang saleh, amanah, tegas, bijaksana. Itu semua ada dalam sosoknya (Ganjar Pranowo). Mudah-mudahan Allah meridhoi beliau menjadi Presiden Indonesia," katanya.
Selain itu, dia berharap Gerakan Passaddingeng konsisten membantu untuk kesejahteraan masyarakat Bone. Khususnya dalam industri pertanian yang menjadi mata pencaharian masyarakat setempat. Kegiatan tersebut ditutup dengan buka puasa bersama dan salat berjamaah.
(poe)