Kisah Kesultanan Demak Tak Paksa Rakyat Masuk Islam usai Taklukan Semarang, Bikin Etnis Tionghoa Betah

Senin, 10 April 2023 - 05:01 WIB
loading...
A A A
Brawijaya V jatuh cinta pada pandangan pertama, saat Siu Ban Ci dibawa ayahnya datang menghadap ke Majapahit, untuk meminta izin berdagang di wilayah Keling. Kala itu, Syekh Bentong atau juga dikenal sebagai Kyai Batong, merupakan saudagar kaya, yang juga ulama besar.

Saat menghadap ke Brawijaya V, Syekh Bentong juga membawa berbagai seserahan, yakni batu giok dari Tiongkok, kain sutra, keramik Tiongkok, dupa, dan mutiara. Tetapi, bukan seserahan itu yang membuat Brawijaya V tertarik, melainkan dia terpikat oleh kecantikan Siu Ban Ci.

Ketertarikan Brawijaya V kepada Siu Ban Ci, memicu kecemburuan Sang permaisuri, Dewi Amarawati atau Putri Champa. Namun, Brawijaya V justru mempersilahkan Syekh Bentong bersama putrinya beristirahat di Puri Kanuruhan.



Setelah beristirahat semalam di Puri Kanuruhan, Syekh Batong dipanggil menghadap Brawijaya V, dan diminta agar putrinya, Siu Ban Ci menjadi garwa ampeyan atau istri selirnya. Permintaan itu tak ditampik oleh Syekh Bentong.

Siu Ban Ci akhirnya dibawa menghadap Brawijaya V, dengan menggunakan tandu terbaik dari Puri Kanuruhan. Brawijaya V sangat mencitai Siu Ban Ci, hal inilah yang memicu kemarahan permaisuri, Dewi Amarawati.

Dalam Babad Tanah Jawi, diceritakan, saat Dewi Amarawati belum juga memiliki keturunan, ternyata Siu Ban Ci justru sudah hamil. Kondisi ini semakin memperburuk hubungan antara Siu Ban Ci dengan Amarawati.

Amarawati meminta Brawijaya V untuk menceraikan Siu Ban Ci. Cinta yang sudah tumbuh di hati Brawijaya V, tak dapat dipadamkan. Namun, demi menuruti permintaan sang permaisuri, akhirnya Siu Ban Ci yang sudah dalam kondisi hamil tiga bulan, dititipkan kepada Adipati Palembang, Arya Damar.

Palembang kala itu masih masuk wilayah kekuasaan Majapahit. Di wilayah tersebut, juga sangat banyak penduduk asal Tionghoa. Dengan menitipkan ke Arya Damar, Brawijaya V berharap Siu Ban Ci lebih betah hidup di Palembang.

Kisah Kesultanan Demak Tak Paksa Rakyat Masuk Islam usai Taklukan Semarang, Bikin Etnis Tionghoa Betah
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0592 seconds (0.1#10.140)