Pesan TGB Jadikan Puasa Momen Menahan Diri Berkomentar Negatif di Media Sosial
loading...
A
A
A
SEMARANG - Puasa jadi salah satu momen menahan diri tak berkomentar di media sosial. Berkomentar ini pada konteks yang negatif, artinya komentar yang kontraproduktif.
Hal itu diungkapkan Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A memberikan ceramah di depan ribuan warga yang hadir memenuhi selasar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Sabtu (8/4/2023) malam. Saat itu digelar acara Tabligh Akbar Bertajuk “Nikmatnya Ramadan”.
“Sekarang ini (ada fenomena) semua orang berkomentar, padahal tidak mengerti (persoalannya, tidak punya ilmunya). Indonesia sudah ramai orang berkomentar,” kata TGB. Zainul Majdi.
Baca juga: K.H. Said Aqil Siroj: Puasa adalah Bulan perjuangan
Komentar-komentar seperti itu justru tidak memberikan solusi dan pencerahan, namun malah bisa menimbulkan efek negatif. Padahal, kata TGB. Zainul Majdi, menahan diri adalah setengah dari solusi persoalan yang terjadi. “Mari pandai-pandai menahan diri,” sambungnya.
Momen bulan Ramadan ini juga dikatakan TGB jadi momen untuk menahan diri dari hal-hal negatif seperti itu.
“Kita di akhirat tidak dihisab dari omongan orang, tidak dari berapa banyak dilike di medsos, tidak dari berapa banyak komentar manis yang kita dapat di medsos,” tandasnya.
Menahan diri, sebutnya, adalah amalan yang tidak kalah dahsyat dari amalan memberi baik materi maupun non-materi di bulan Ramadan ini. Kegiatan tabligh akbar itu dihadiri ribuan orang. Di antaranya membawa atribut hingga bendera bercorak Nahdlatul Ulama (NU)
Hal itu diungkapkan Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, Lc., M.A memberikan ceramah di depan ribuan warga yang hadir memenuhi selasar Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Sabtu (8/4/2023) malam. Saat itu digelar acara Tabligh Akbar Bertajuk “Nikmatnya Ramadan”.
“Sekarang ini (ada fenomena) semua orang berkomentar, padahal tidak mengerti (persoalannya, tidak punya ilmunya). Indonesia sudah ramai orang berkomentar,” kata TGB. Zainul Majdi.
Baca juga: K.H. Said Aqil Siroj: Puasa adalah Bulan perjuangan
Komentar-komentar seperti itu justru tidak memberikan solusi dan pencerahan, namun malah bisa menimbulkan efek negatif. Padahal, kata TGB. Zainul Majdi, menahan diri adalah setengah dari solusi persoalan yang terjadi. “Mari pandai-pandai menahan diri,” sambungnya.
Momen bulan Ramadan ini juga dikatakan TGB jadi momen untuk menahan diri dari hal-hal negatif seperti itu.
“Kita di akhirat tidak dihisab dari omongan orang, tidak dari berapa banyak dilike di medsos, tidak dari berapa banyak komentar manis yang kita dapat di medsos,” tandasnya.
Menahan diri, sebutnya, adalah amalan yang tidak kalah dahsyat dari amalan memberi baik materi maupun non-materi di bulan Ramadan ini. Kegiatan tabligh akbar itu dihadiri ribuan orang. Di antaranya membawa atribut hingga bendera bercorak Nahdlatul Ulama (NU)
(msd)