Antusiasme Warga Hadiri Tabligh Akbar Ustaz Adi Hidayat di Banjarbaru
loading...
A
A
A
BANJARBARU - Tabligh akbar digelar Yayasan Abdul Azis Halaby bersama Ustaz Adi Hidayat (UAH) di Sofia Residence 2, Kecamatan Loktabat Utara, KotaBanjarbaru, Jumat (19/7). Antusiasme warga terlihat sejak Magrib memenuhi seluruh area lapangan Sofia Residence 2.
Pimpinan Yayasan Abdul Azis Halaby,Hj Erna Lisa Halaby berharaptabligh akbar bersamaUstaz Adi Hidayat (UAH) dapat memuaskan para pecinta UAH yang ada di KotaBanjarbaru dan sekitarnya.
"Alhamdulillah, Tablik Akbar bersama UAH hari Jumat (19/7) bisa terealisasi. Kami sangat bersyukur karena beliau bisa datang dan menyampaikan kajian Ke-Islaman secara langsung,” ujar Erna dalam keterangannya, Sabtu (20/7/2024).
Dalam tausiahnya, UAH menyampaikan kisah seorang kakek yang merawat mushala di sebuah desa.
“Saking ikhlasnya merawat mushala, pada suatu ketika datang seorang dermawan dari Qatar ingin merenovasi mushala. Tetapi syaratnya si kakek itu yang merawat,” tutur UAH.
“Siapa yang mengirimkan dermawan dari Qatar itu? Allah kalau sudah senang dengan niat kita, ikhlas kita, ibadah kita. Allah mengirimkan penguat dan dan peyakin amalan kita akan mengantarkan kepada khusnul khatimah,” sambungnya.
Setelah mushala selesai direnovasi, sang kakek pun merawatnya dengan ikhlas, adzan, hingga menjadi imam salat.
Setiap Senin dan Kamis, sang kakek berpuasa. Hingga pada suata saat, sang kakek meninggal dunia saat berpuasa sunnah Kamis.
“Beliau meninggal dalam keadaan mulia, di hari mulia, dan di tempat mulai yang setiap saat dirawatnya,” cerita UAH.
Pimpinan Yayasan Abdul Azis Halaby,Hj Erna Lisa Halaby berharaptabligh akbar bersamaUstaz Adi Hidayat (UAH) dapat memuaskan para pecinta UAH yang ada di KotaBanjarbaru dan sekitarnya.
"Alhamdulillah, Tablik Akbar bersama UAH hari Jumat (19/7) bisa terealisasi. Kami sangat bersyukur karena beliau bisa datang dan menyampaikan kajian Ke-Islaman secara langsung,” ujar Erna dalam keterangannya, Sabtu (20/7/2024).
Dalam tausiahnya, UAH menyampaikan kisah seorang kakek yang merawat mushala di sebuah desa.
“Saking ikhlasnya merawat mushala, pada suatu ketika datang seorang dermawan dari Qatar ingin merenovasi mushala. Tetapi syaratnya si kakek itu yang merawat,” tutur UAH.
“Siapa yang mengirimkan dermawan dari Qatar itu? Allah kalau sudah senang dengan niat kita, ikhlas kita, ibadah kita. Allah mengirimkan penguat dan dan peyakin amalan kita akan mengantarkan kepada khusnul khatimah,” sambungnya.
Setelah mushala selesai direnovasi, sang kakek pun merawatnya dengan ikhlas, adzan, hingga menjadi imam salat.
Setiap Senin dan Kamis, sang kakek berpuasa. Hingga pada suata saat, sang kakek meninggal dunia saat berpuasa sunnah Kamis.
“Beliau meninggal dalam keadaan mulia, di hari mulia, dan di tempat mulai yang setiap saat dirawatnya,” cerita UAH.
(ams)