Anglingkusumo Tolak Suksesi Paku Alam X

Minggu, 22 November 2015 - 01:09 WIB
Anglingkusumo Tolak Suksesi Paku Alam X
Anglingkusumo Tolak Suksesi Paku Alam X
A A A
YOGYAKARTA - KGPAA Paku Alam IX al Haj- Anglingkusumo menyatakan rasa bela sungkawa atas wafatnya Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX. Meski demikian pihaknya tetap belum mengakui almarhum sebagai KGPAA Paku Alam IX yang sah.

"Kami keluarga besar KGPAA Paku Alam IX al Haj- Anglingkusumo dengan ini menyatakan rasa bela sungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya salah seorang keluarga kami, yakni Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Ambarkusumo (Wakil Gubernur DIY). Walaupun beliau telah wafat, kami tetap belum mengakui beliau sebagai Paku Alam IX yang sah," kata menantu Angling, KPH Wiroyudo membacakan pernyataan Angling, pada wartawan saat jumpa pers di kediamannya, Jalan Harjowinatan No 6, Paku Alaman, Sabtu (21/11/2015) malam.

Oleh sebab itu, Anglingkusumo menentang jika terjadi penobatan Raden Mas (RM) Wijoseno Hario Bimo (putera mahkota Ambarkusumo) sebagai Paku Alam X. Dikarenakan ayah Wijoseno, kata dia, Ambarkusumo bukan sebagai PA IX yang sah.

Angling menegaskan tidak hanya akan melakukan penolakan suksesi secara moral saja, tapi juga dengan langkah yang konkrit. "Kami ibaratnya sudah tanding, sudah berjuang untuk menempatkan yang hak pada tempatnya," tandasnya.

Selain itu, Angling menyatakan atas rasa persaudaraan dan kemanusiaan, maka laporan polisi ke Bareskrim Mabes Polri tentang dugaan penggunaan ijazah palsu yang dilakukan KPH Ambarkusumo selama menjabat sebagai Wakil Gubernur DIY tidak akan dilanjutkan lagi yang mana sedang dalam proses penyidikan.

"Walaupun kami 100% yakin benar dan akan menang. Tetapi untuk laporan polisi tentang penghinaan dan fitnah yang kami terima dari kubu almarhum KPH Ambarkusumo tetap akan kami lanjutkan demi menegakkan kedaulatan dan supremasi hukum," sebut Wiroyudo.

Dalam jumpa pers ini, Wiroyudo didampingi oleh para kerabat Anglingkusumo, di antaranya KRT Wirobimo, KRTH Cahyoningiromejo, Raden Tumenggung Dwi Hermanto dan Raden Tumenggung Sutopo. Ristu Hanafi
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3777 seconds (0.1#10.140)