Tragis! Wanita Hamil 4 Bulan di Maros Hilang Diduga Terseret Banjir
loading...
A
A
A
MAROS - Rahmatia (23) wanita warga Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, dilaporkan hilang. Diduga wanita yang tengah hamil empat bulan tersebut, hanyut teseret banjir bandang.
Dugaan Rahmatia hilang terseret banjir bandang tersebut, diketahui dari penemuan sandal korban di tepi sungai. Diduga korban hendak menyeberang sungai yang sedang banjir, untuk berangkat ke ladang.
Tim SAR gabungan, bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan dibantu warga melakukan upaya pencarian korban terseret banjir tersebut, dengan menyisir tepian sungai. Mereka menyisir tepian sungai dengan berjalan kaki sejauh 5 km.
Sayangnya, upaya pencarian korban terseret banjir tersebut, belum juga membuahkan hasil. "Diduga korban terseret banjir saat hendak menyeberangi sungai seorang diri, dan warga hanya menemukan sandal korban di sekitar sungai," ujar Bhabinkamtibmas Desa Bonto Manurung, Bripka Israr.
Danru 2 BPBD Kabupaten Maros, Mashadir mengatakan, setelah pencarian korban pada Minggu (2/4/2023) malam dihentikan, proses pencarian dimulai lagi Senin (3/4/2023), dengan menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet. "Pencarian korban , sering terkendala dengan cuaca hujan dan derasnya arus sungai," tuturnya.
Dugaan Rahmatia hilang terseret banjir bandang tersebut, diketahui dari penemuan sandal korban di tepi sungai. Diduga korban hendak menyeberang sungai yang sedang banjir, untuk berangkat ke ladang.
Tim SAR gabungan, bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan dibantu warga melakukan upaya pencarian korban terseret banjir tersebut, dengan menyisir tepian sungai. Mereka menyisir tepian sungai dengan berjalan kaki sejauh 5 km.
Baca Juga
Sayangnya, upaya pencarian korban terseret banjir tersebut, belum juga membuahkan hasil. "Diduga korban terseret banjir saat hendak menyeberangi sungai seorang diri, dan warga hanya menemukan sandal korban di sekitar sungai," ujar Bhabinkamtibmas Desa Bonto Manurung, Bripka Israr.
Danru 2 BPBD Kabupaten Maros, Mashadir mengatakan, setelah pencarian korban pada Minggu (2/4/2023) malam dihentikan, proses pencarian dimulai lagi Senin (3/4/2023), dengan menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet. "Pencarian korban , sering terkendala dengan cuaca hujan dan derasnya arus sungai," tuturnya.
(eyt)