Reuters Sebut 2.212 Orang Indonesia Meninggal Bergejala Terinfeksi Corona

Selasa, 28 April 2020 - 20:44 WIB
loading...
Reuters Sebut 2.212...
Foto/SINDONews/Dok/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Reuters, kantor berita yang bermarkas di London, Inggris, mengklaim berdasarkan penelusuran di 16 provinsi di Indonesia, sampai saat ini jumlah orang meninggal baik yang positif terinveksi Corona dan yang bergejala terjangkit virus itu, mencapai 2.212 orang lebih.

Jumlah itu belum termasuk orang yang tidak tercatat sebagai korban penyakit itu meski memiliki gejala serupa.

Tiga pakar medis yang diwawancarai oleh Reuters menyatakan data itu menunjukkan korban meninggal nasional jauh lebih tinggi dibandingkan data resmi pemerintah, sebanyak 765 orang.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat tes terendah di dunia dan beberapa epidemiologis menyatakan pihaknya sulit mendapat gambaran akurat tentang besarnya infeksi virus Corona di Indonesia.

Data paling baru dari 16 provinsi menunjukkan terdapat 2.212 kematian pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) karena mereka memiliki gejala terjangkit virus Corona akut.

Data ini dikumpulkan sejumlah lembaga di provinsi setiap hari atau pekan dari data yang diberikan rumah sakit, klinik dan pejabat yang mengawasi pemakaman.

Data ini diperoleh Reuters dengan memeriksa website, mewawancarai pejabat provinsi, dan meninjau ulang laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebanyak 2.212 kematian ini tambahan pada kematian 693 orang yang telah dites positif COVID-19 di provinsi-provinsi itu dan secara resmi dicatat sebagai korban penyakit tersebut.

16 provinsi itu mencakup lebih dari tiga per empat dari total populasi Indonesia 260 juta jiwa.

Anggota tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, tidak menyangkal data yang dirilis Reuters tapi menolak berkomentar tentang jumlah korban meninggal Corona yang ditemukan pada para pasien PDP.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2047 seconds (0.1#10.140)