Remaja di Medan Gangguan Otak setelah Dianiaya Taruna Akmil, Keluarga Lapor Denpom
loading...
A
A
A
MEDAN - Seorang remaja warga Medan Petisah, Teuku Shehan Arifa Pasha mengalami luka di wajah hingga gangguan otak usai menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh taruna Akademi Militer (Akmil) .
Teuku bersama pamannya Teuku Yose, Selasa siang (13/3/2023) mendatangi Mako Polisi Militer Daerah Militer Satu Bukit Barisan, Detasemen Polisi Militer (Denpom) Satu Garis Miring Lima, di Jalan Letjen Suprapto, Medan, Sumatera Utara.
Korban mendatangi Mako Denpom untuk mengantarkan hasil CT Scan otaknya guna melengkapi berkas laporan dugaan penganiayaan yang telah dilakukan oleh seorang taruna akmil berinisial ZH dan rekannya.
Peristiwa penganiayaan yang dialami bermula saat korban yang sedang melintas di Kompleks Taman Setia Budi Indah, pada 18 Februari 2023 lalu, tiba-tiba dua unit mobil mencegatnya dan langsung menyuruh korban turun.
Korban Teuku Shehan mengaku, pada saat kejadian dia sedang bersama empat rekannya pun turun lalu bertanya kepada pelaku. Namun tanpa basa-basi pelaku langsung menghantam saya di bagian wajah dan kepala.
Akibatnya, korban mengalami luka serius dan harus mendapatkan jahitan di bagian pelipis mata, luka di bagian bibir, bengkak di bagian pipi serta alami gangguan otak di sebelah kiri setelah dilakukan CT Scan.
“Satu hari setelah kejadian, kami sudah membuat laporan penganiayaan ke Polrestabes Medan,” ujarnya.
Teuku bersama pamannya Teuku Yose, Selasa siang (13/3/2023) mendatangi Mako Polisi Militer Daerah Militer Satu Bukit Barisan, Detasemen Polisi Militer (Denpom) Satu Garis Miring Lima, di Jalan Letjen Suprapto, Medan, Sumatera Utara.
Korban mendatangi Mako Denpom untuk mengantarkan hasil CT Scan otaknya guna melengkapi berkas laporan dugaan penganiayaan yang telah dilakukan oleh seorang taruna akmil berinisial ZH dan rekannya.
Peristiwa penganiayaan yang dialami bermula saat korban yang sedang melintas di Kompleks Taman Setia Budi Indah, pada 18 Februari 2023 lalu, tiba-tiba dua unit mobil mencegatnya dan langsung menyuruh korban turun.
Korban Teuku Shehan mengaku, pada saat kejadian dia sedang bersama empat rekannya pun turun lalu bertanya kepada pelaku. Namun tanpa basa-basi pelaku langsung menghantam saya di bagian wajah dan kepala.
Akibatnya, korban mengalami luka serius dan harus mendapatkan jahitan di bagian pelipis mata, luka di bagian bibir, bengkak di bagian pipi serta alami gangguan otak di sebelah kiri setelah dilakukan CT Scan.
“Satu hari setelah kejadian, kami sudah membuat laporan penganiayaan ke Polrestabes Medan,” ujarnya.