Sehari Pasien Positif COVID-19 di Mojokerto Tambah 49 Orang

Kamis, 16 Juli 2020 - 17:25 WIB
loading...
Sehari Pasien Positif COVID-19 di Mojokerto Tambah 49 Orang
Pasien positif COVID-19 di Mojokerto bertambah cukup banyak, yakni 49 orang dalam sehari.Foto/ilustrasi
A A A
MOJOKERTO - Penyebaran virus Corona di Kabupaten Mojokerto, kian mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, dalam sehari, lonjakan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Bumi Majapahit, mencapai 49 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto, Ardi Sepdianto membenarkan adanya tambahan pasien yang cukup signifikan tersebut. Ia mengungkapkan, lonjakan ini menjadi catatan tertinggi jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Mojokerto sejak pada Maret 2020 lalu.

"Hari ini kami mencatat, ada tambahan 49 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Ini sangat tinggi dibandingkan sebelum-sebelumnya," kata Ardi Sepdianto, saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya, Kamis (16/7/2020).

(Baca juga: Wajib Bawa Rapid Test ke Surabaya Dinilai Memberatkan Warga )

Ardi merinci, sebanyak 49 orang yang dinyatakan positif terjangkit virus Corona ini tersebar di 14 kecamatan. Kecamataan Sooko, menjadi wilayah yang paling tinggi penyebarannya, yakni sembilan kasus. Disusul Kecamatan Mojosari dengan tujuh kasus, Kecamatan Trowulan enam kasus dan Kecamatan Mojoanyar lima kasus.

Selanjutnya, di Kecamatan Gedeg dan Pungging terjadi penambahan masing-masing empat kasus. Kecamatan Puri dan Bangsal masing-masing tiga kasus, Kecamatan Jetis dan Ngoro masing-masing dua kasus. Sedangkan empat kasus terakhir disumbang empat kecamatan, yakni Dlanggu, Pacet, Jatirejo, masing-masing satu kasus.

"Tambahan 49 kasus ini berdasarkan hasil swab test yang dilakukan sejak 2 Juli lalu dan hasilnya baru keluar hari ini," imbuh Ardi.

Disampaikan Ardi, sebanyak 49 pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus Corona ini, sebagian diantaranya tengah menjalani perawatan medis di berbagai fasilitas layanan kesehatan. Diantaranya di RSUD Prof dr Soekandar Mojosari, serta di beberapa rumah sakit di wilayah Sidoarjo dan Kota Surabaya.

"Sebagian diantaranya ada yang tanpa gejala, sehingga mereka menjalani isolasi mandiri. Kami juga akan melakukan tracing kepada orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien ini," terang Ardi.

(Baca juga: Oknum Pendeta di Surabaya Diduga Cabuli Korbannya Sepekan Empat Kali )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1401 seconds (0.1#10.140)