Jateng dan Jatim Solid Dukung Sukron demi Marwah Pemuda Muhammadiyah
loading...
A
A
A
Namun demikian, pada umur yang semakin matang ini pula Pemuda Muhammadiyah harus terus melahirkan energi baru. Banyak tokoh bangsa menaruh harapan besar agar organisasi pemuda Islam modernis yang merupakan aset umat dan bangsa Indonesia ini terus bergerak, bertumbuh, dan semakin matang sebagai organisasi pemuda yang bisa memberi kontribusi nyata bagi masa depan umat dan bangsa Indonesia.
Menurut Dikky, energi baru Pemuda Muhammadiyah itu ada pada sosok calon ketua umum Muhammad Sukron. Sebagai organisasi kader, lanjut Dikky, kekuatan Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi modernis ada pada energi kebersamaannya.
Selama ini, lanjut Dikky, kata kebersamaan itu terkesan bersifat simbolis semata. "Kita ingin ke depan budaya saling asah, asih, asuh itu bukan sekedar slogan, tapi tindakan," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Muhammad Sukron menyatakan ajang Muktamar Pemuda Muhammadiyah merupakan momentum untuk merajut ukhuwah antarkader Pemuda Muhammadiyah.
Selain itu, Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah merupakan momentum yang tepat bagi seluruh kader dan simpatisan Pemuda Muhammadiyah di seluruh Tanah Air untuk merefleksikan kembali visi perjuangan dan agenda nyata yang bisa menjawab persoalan yang dihadapi kader Pemuda Muhammadiyah maupun tantangan Indonesia saat ini dan di masa mendatang.
Adanya kesamaan visi perjuangan dan agenda nyata untuk mengembalikan marwah Pemuda Muhammadiyah itu yang membuat PWPM Jateng dan PWPM Jatim mendorong Sukron untuk menjadi ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah kedepan.
Pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah kali ini, Sukron mendapatkan rekomendasi terbanyak, dari pimpinan wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM), yakni sebanyak 27 rekomendasi PWPM dari total 34 PWPM se-Indonesia.
Menurut Dikky, energi baru Pemuda Muhammadiyah itu ada pada sosok calon ketua umum Muhammad Sukron. Sebagai organisasi kader, lanjut Dikky, kekuatan Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi modernis ada pada energi kebersamaannya.
Selama ini, lanjut Dikky, kata kebersamaan itu terkesan bersifat simbolis semata. "Kita ingin ke depan budaya saling asah, asih, asuh itu bukan sekedar slogan, tapi tindakan," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Muhammad Sukron menyatakan ajang Muktamar Pemuda Muhammadiyah merupakan momentum untuk merajut ukhuwah antarkader Pemuda Muhammadiyah.
Selain itu, Muktamar XVIII Pemuda Muhammadiyah merupakan momentum yang tepat bagi seluruh kader dan simpatisan Pemuda Muhammadiyah di seluruh Tanah Air untuk merefleksikan kembali visi perjuangan dan agenda nyata yang bisa menjawab persoalan yang dihadapi kader Pemuda Muhammadiyah maupun tantangan Indonesia saat ini dan di masa mendatang.
Adanya kesamaan visi perjuangan dan agenda nyata untuk mengembalikan marwah Pemuda Muhammadiyah itu yang membuat PWPM Jateng dan PWPM Jatim mendorong Sukron untuk menjadi ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah kedepan.
Pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah kali ini, Sukron mendapatkan rekomendasi terbanyak, dari pimpinan wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM), yakni sebanyak 27 rekomendasi PWPM dari total 34 PWPM se-Indonesia.
(shf)