JCI Srikandi Berdayakan Wanita Surabaya Melalui Organisasi
loading...
A
A
A
SURABAYA - Salah satu organisasi kepemudaan di Surabaya, JCI Srikandi baru saja menyelesaikan musyawarah General Assembly melalui Local Convention. Dalam musyawarah tersebut, Ketua JCI Srikandi Catherine Wijaya menyuarakan pentingnya berorganisasi untuk pemberdayaan perempuan sebagai pemimpin di masyarakat.
“Kami adalah leher, bukan kepala dalam rumah tangga. Di JCI Srikandi kami mengedepankan gender empathy (empati pada lawan jenis) – yang merupakan nilai untuk menghargai lawan jenis, apapun jenis kelamin mereka, dengan peran yang dimiliki masing-masing, baik itu laki-laki, maupun perempuan,” katanya dalam pertemuan resmi Board of Directors JCI Srikandi, baru-baru ini.
Salah satu cara yang digunakan JCI Srikandi dalam memberdayakan kepemimpinan wanita adalah melalui program-program, seperti Training Bela Diri, Webinar Personal Color & Style, Inner Child Workshop, dan lain-lain. Semua program yang diadakan di JCI Srikandi dipimpin oleh para anggota, dari para anggota, dan untuk para anggota perempuan yang ada di JCI Srikandi.
Menurutnya, di organisasi ini semua anggota serta kepengurusan merupakan perempuan-perempuan yang bekerja dengan latar belakang professional maupun pengusaha.
Salah satunya adalah Vice President JCI Fenny Santosa, founder dari usaha bernama Langkah Lega. Sebuah platform yang menyuarakan pentingnya kesehatan mental (mental health) di kala dunia yang kerap meragukan keberadaannya.
Harapan dari Local Convention tersebut agar para perempuan dapat memiliki kesadaran lebih terhadap pentingnya berorganisasi dan pelatihan kepemimpinan. Yang pastinya akan terpakai nanti di kehidupan rumah tangga sebagai ibu, istri, maupun pekerja.
“JCI Srikandi merupakan organisasi yang tergolong spesial dan unik, dengan berbagai latar belakang wanita muda yang berbeda. Kami pun berhasil membangun pondasi yang kuat untuk melanjutkan legacy kepemimpinan tahun ini agar semakin banyak lagi perempuan yang dapat merasakan dampak positifnya,” ujar Executive Vice President Nadia Nathania.
“Kami adalah leher, bukan kepala dalam rumah tangga. Di JCI Srikandi kami mengedepankan gender empathy (empati pada lawan jenis) – yang merupakan nilai untuk menghargai lawan jenis, apapun jenis kelamin mereka, dengan peran yang dimiliki masing-masing, baik itu laki-laki, maupun perempuan,” katanya dalam pertemuan resmi Board of Directors JCI Srikandi, baru-baru ini.
Salah satu cara yang digunakan JCI Srikandi dalam memberdayakan kepemimpinan wanita adalah melalui program-program, seperti Training Bela Diri, Webinar Personal Color & Style, Inner Child Workshop, dan lain-lain. Semua program yang diadakan di JCI Srikandi dipimpin oleh para anggota, dari para anggota, dan untuk para anggota perempuan yang ada di JCI Srikandi.
Menurutnya, di organisasi ini semua anggota serta kepengurusan merupakan perempuan-perempuan yang bekerja dengan latar belakang professional maupun pengusaha.
Salah satunya adalah Vice President JCI Fenny Santosa, founder dari usaha bernama Langkah Lega. Sebuah platform yang menyuarakan pentingnya kesehatan mental (mental health) di kala dunia yang kerap meragukan keberadaannya.
Harapan dari Local Convention tersebut agar para perempuan dapat memiliki kesadaran lebih terhadap pentingnya berorganisasi dan pelatihan kepemimpinan. Yang pastinya akan terpakai nanti di kehidupan rumah tangga sebagai ibu, istri, maupun pekerja.
“JCI Srikandi merupakan organisasi yang tergolong spesial dan unik, dengan berbagai latar belakang wanita muda yang berbeda. Kami pun berhasil membangun pondasi yang kuat untuk melanjutkan legacy kepemimpinan tahun ini agar semakin banyak lagi perempuan yang dapat merasakan dampak positifnya,” ujar Executive Vice President Nadia Nathania.
(poe)