Keris Nogososro, Pusaka Legendaris Zaman Majapahit Bertahtakan Emas Penolak Bala
loading...
A
A
A
Sang raja pun terhenyak dari kemasygulannya. Berdiri lantas berucap, "Benar apa yang kau sampaikan itu. Sudah lama kerajaan tidak memiliki pusaka setelah Kiai Sengkelat yang kita selamatkan dari Blambangan. Kini sudah saatnya Majapahit memiliki pusaka yang bisa menenteramkan kondisi kerajaan kita saat ini, ".
Maka segeralah Sang Prabu juga meminta kepada Mpu Supa agar dibuatkan sebilah keris bertuah yang bisa meredam 1.000 macam bencana di Majapahit kala itu. Setelah Mpu Supa menerima titah raja, maka segeralah dia bersemedi memohon petunjuk sang Maha Pencipta.
Dia bertapa cukup lama sampai mendapatkan petunjuk bagaimana bentuk dan manfaat senjata yang nanti akan digunakan sebagai salah satu pusaka andalan Majapahit. Kemudian sang mpu mendapatkan petunjuk berupa gambaran bentuk sebilah keris dengan dapur naga yang mempunyai 1.000 sisik.
Setelah itu, maka segeralah dia mencari bahan-bahan yang dibutuhkan dan mempersiapkan segala keperluan untuk pembuatan pusaka kerajaan tersebut. Konon sang Mpu lalu mengambil bahan pembuatan keris tersebut dari batu meteor lalu menempanya di kawah gunung yang sangat panas, dan menyepuhnya di pinggir pantai sampai air laut itu bergejolak sehingga sampai disebut dengan Segara Wedang, yaitu air laut yang bergejolak seperti air panas yang bergelora.
Baca Juga
Setelah selesai seluruh prosesi pembuatan pusaka yang berbentuk naga tersebut, lantas Mpu Supa menyerahkannya kepada sang raja. Tak ayal, sang raja sangat bergembira menerima pusaka yang dipesannya tersebut yang lantas menamainya dengan gelar Kiai Nagasasra. Keris Nogososro yang mempunyai 1.000 sisik emas dan bersabuk intan berlian ini mempunyai tuah untuk meredam seribu bencana dari berbagai penjuru wilayah kerajaan.
Sang raja lalu memakainya untuk memadamkan pemberontakan dan serbuan tentara Blambangan. Hasilnya pemberontakan Blambangan tak berlangsung lama dan dapat diredam hingga Majapahit kembali tenteram. Selain itu masa paceklik lalu berakhir dan beberapa kerajaan bawahan pun kembali tunduk terhadap Majapahit. Warga pun dapat kembali hidup damai dan tentram.
Konon, hanya orang-orang dengan predikat "pemimpin sejati" yang bisa memegang Keris Nogososro. Bagi mereka yang dianggap sebagai orang tersebut, dia akan dianugerahi dengan kelanggengan dalam berkuasa.
Hingga kini, tidak ada yang tahu pasti keberadaan Keris Nogososro asli. Namun, tiruannya banyak beredar di kalangan masyarakat, dan kerap diperjualbelikan dengan harga mahal.