Misteri Petilasan Raden Wijaya, Tempat Persemayaman Raja Majapahit yang Sering Didatangi Pejabat
loading...
A
A
A
Petilasan Raden Wijaya atau yang juga sering disebut situs Siti Inggil di Mojokerto dikenal memilikik banyak kisah mistis .
Bahkan dikabarakan, banyak dari kalangan pejabat yang kerap datang ke petilasan Raden Wijaya dengan berbagai tujuan. Siapakah sebenarnya Raden Wijaya.
Menurut catatan sejarah, Raden Wijaya merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit yang berkuasa pada 1293-1309 Masehi.
Ia memiliki nama asli Sang Nararya Sanggramawijaya, dan merupakan menantu dari Raja Singasari terakhir yakni Kertanegara (1268-1292).
Raden Wijaya memiliki gelar Kertarajasa Jayawardhana. Ia begitu terkenal dengan kisahnya sukses menghancurkan bala tentara Mongol yang datang menginvasi Tanah Jawa.
Raden Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309. Makamnya dipercaya berada di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
Tempat yang dikenal banyak kisah mistis dan penuh misteri itu juga dipercaya sebagai petilasan Raden Wijaya hingga kerap dijadikan tempat bersemedi oleh banyak orang.
Makam Raden Wijaya sering kali disebut dengan Siti Inggil. Dalam bahasa Jawa, Siti berarti tanah dan hinggil berarti tinggi. Bahkan, masyarakat sekitar pun menyebut Siti Inggil atau makam Raden Wijaya dengan nama Tanah Takhta.
Juru kunci Situs Siti Inggil, Sukirno menuturkan, keberadaan situs Siti Inggil bukan merupakan tempat persemayanan terakhir raja Majapahit pertama Raden Wijaya. Di tempat ini hanya disemayamkan sebagian dari abu jenazah Raden Wijaya.
“Tempat ini dipercayai dapat mengabulkan doa yang berkaitan dengan jabatan atau kedudukan. Banyak yang datang ke sini, mulai dari kepala daerah serta dewan,” ucapnya.
Bahkan dikabarakan, banyak dari kalangan pejabat yang kerap datang ke petilasan Raden Wijaya dengan berbagai tujuan. Siapakah sebenarnya Raden Wijaya.
Menurut catatan sejarah, Raden Wijaya merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit yang berkuasa pada 1293-1309 Masehi.
Ia memiliki nama asli Sang Nararya Sanggramawijaya, dan merupakan menantu dari Raja Singasari terakhir yakni Kertanegara (1268-1292).
Raden Wijaya memiliki gelar Kertarajasa Jayawardhana. Ia begitu terkenal dengan kisahnya sukses menghancurkan bala tentara Mongol yang datang menginvasi Tanah Jawa.
Raden Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309. Makamnya dipercaya berada di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
Tempat yang dikenal banyak kisah mistis dan penuh misteri itu juga dipercaya sebagai petilasan Raden Wijaya hingga kerap dijadikan tempat bersemedi oleh banyak orang.
Makam Raden Wijaya sering kali disebut dengan Siti Inggil. Dalam bahasa Jawa, Siti berarti tanah dan hinggil berarti tinggi. Bahkan, masyarakat sekitar pun menyebut Siti Inggil atau makam Raden Wijaya dengan nama Tanah Takhta.
Juru kunci Situs Siti Inggil, Sukirno menuturkan, keberadaan situs Siti Inggil bukan merupakan tempat persemayanan terakhir raja Majapahit pertama Raden Wijaya. Di tempat ini hanya disemayamkan sebagian dari abu jenazah Raden Wijaya.
“Tempat ini dipercayai dapat mengabulkan doa yang berkaitan dengan jabatan atau kedudukan. Banyak yang datang ke sini, mulai dari kepala daerah serta dewan,” ucapnya.