3 Kisah Menarik dari Tombak Kyai Pleret, Pusaka Legendaris Para Raja Jawa Kuno
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tombak Kyai Pleret menjadi salah satu senjata pusaka peninggalan kerajaan di Indonesia. Senjata berbentuk mata tombak konon telah banyak digunakan para raja Jawa yang sempat berkuasa.
Melihat ke belakang, zaman kerajaan tentu cukup identik dengan berbagai macam senjata pusaka memiliki kesaktian tertentu. Tak hanya keris, namun juga bisa berbentuk senjata lain, termasuk tombak sekalipun.
Dari sekian banyak senjata usaka legendaris, salah satu yang cukup menarik adalah Tombak Kyai Pleret. Senjata ini memiliki sejarah panjang dan kisah-kisah menarik seputarnya.
Baca juga : Pusaka dan Senjata Sakti Kerajaan Talaga Mandi Air Kembang di Desa Nunuk Baru
Berikut tiga kisah menarik dari tombak kyai pleret yang digunakan para raja Jawa kuno.
1. Memiliki asal-usul yang unik
Tombak Kyai Pleret menjadi senjata pusaka yang memiliki asal muasal menarik dalam pembuatannya. Biasanya, sebuah senjata seperti keris mungkin dibuat oleh seorang Empu dengan cara ditempa sebaik mungkin.
Namun, hal tersebut berbeda dengan tombak kyai pleret ini. Konon, mata tombak tersebut berasal dari alat vital Maulana Maghribi yang kala itu dituntut untuk menikahi Rasa Wulan.
Singkatnya, kala itu Maulana Maghribi sedang berada di Sendang Beji. Secara tidak sengaja, dia melihat Rasa Wulan yang tengah mandi tanpa busana di sendang tersebut.
Kemudian, secara kebetulan juga tetesan sperma Maulana Maghribi menetes ke aliran sendang tersebut dan membuat Rasa Wulan hamil. Merasa tak menghamilinya, Maulana Maghribi terus mengelak bahkan sampai melepaskan alat vitalnya.
Konon, alat vital tersebutlah yang secara ajaib berubah menjadi sebilah mata tombak bernama Kanjeng Kyai Pleret.
2. Digunakan Para Raja Jawa Kuno
Terlepas dari kisah asal usul tombak kyai pleret yang terbilang cukup menarik, pada perkembangannya, senjata berupa mata tombak tersebut diwariskan secara turun temurun kepada para Raja Jawa yang bertahta.
Seiring waktu, senjata pusaka ini lebih banyak dikenal sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Mataram dan saat ini masih tersimpan di keraton.
Baca juga : Ratusan Benda Pusaka Akan Dipamerkan di Rammang-Rammang
3. Bisa melukai Arya Penangsang
Pada berbagai cerita, Arya Penangsang dikisahkan sakti mandraguna dan punya ilmu kebal. Akan tetapi, pada akhirnya dia bisa terbunuh oleh Danang Sutawijaya.
Dalam riwayat kepemilikan tombak kyai pleret, Raja Mataram Panembahan Senapati atau Danang Sutawijaya pernah menjadi pemiliknya. Senjata yang memiliki panjang sekitar 3,5 meter ini digunakannya untuk tanding melawan Arya Penangsang.
Terbukti, kesaktian Arya Penangsang yang konon banyak diceritakan telah berakhir. Dia berhasil dikalahkan oleh Panembahan Senapati menggunakan tombak tersebut.
Melihat ke belakang, zaman kerajaan tentu cukup identik dengan berbagai macam senjata pusaka memiliki kesaktian tertentu. Tak hanya keris, namun juga bisa berbentuk senjata lain, termasuk tombak sekalipun.
Dari sekian banyak senjata usaka legendaris, salah satu yang cukup menarik adalah Tombak Kyai Pleret. Senjata ini memiliki sejarah panjang dan kisah-kisah menarik seputarnya.
Baca juga : Pusaka dan Senjata Sakti Kerajaan Talaga Mandi Air Kembang di Desa Nunuk Baru
Berikut tiga kisah menarik dari tombak kyai pleret yang digunakan para raja Jawa kuno.
1. Memiliki asal-usul yang unik
Tombak Kyai Pleret menjadi senjata pusaka yang memiliki asal muasal menarik dalam pembuatannya. Biasanya, sebuah senjata seperti keris mungkin dibuat oleh seorang Empu dengan cara ditempa sebaik mungkin.
Namun, hal tersebut berbeda dengan tombak kyai pleret ini. Konon, mata tombak tersebut berasal dari alat vital Maulana Maghribi yang kala itu dituntut untuk menikahi Rasa Wulan.
Singkatnya, kala itu Maulana Maghribi sedang berada di Sendang Beji. Secara tidak sengaja, dia melihat Rasa Wulan yang tengah mandi tanpa busana di sendang tersebut.
Kemudian, secara kebetulan juga tetesan sperma Maulana Maghribi menetes ke aliran sendang tersebut dan membuat Rasa Wulan hamil. Merasa tak menghamilinya, Maulana Maghribi terus mengelak bahkan sampai melepaskan alat vitalnya.
Konon, alat vital tersebutlah yang secara ajaib berubah menjadi sebilah mata tombak bernama Kanjeng Kyai Pleret.
2. Digunakan Para Raja Jawa Kuno
Terlepas dari kisah asal usul tombak kyai pleret yang terbilang cukup menarik, pada perkembangannya, senjata berupa mata tombak tersebut diwariskan secara turun temurun kepada para Raja Jawa yang bertahta.
Seiring waktu, senjata pusaka ini lebih banyak dikenal sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Mataram dan saat ini masih tersimpan di keraton.
Baca juga : Ratusan Benda Pusaka Akan Dipamerkan di Rammang-Rammang
3. Bisa melukai Arya Penangsang
Pada berbagai cerita, Arya Penangsang dikisahkan sakti mandraguna dan punya ilmu kebal. Akan tetapi, pada akhirnya dia bisa terbunuh oleh Danang Sutawijaya.
Dalam riwayat kepemilikan tombak kyai pleret, Raja Mataram Panembahan Senapati atau Danang Sutawijaya pernah menjadi pemiliknya. Senjata yang memiliki panjang sekitar 3,5 meter ini digunakannya untuk tanding melawan Arya Penangsang.
Terbukti, kesaktian Arya Penangsang yang konon banyak diceritakan telah berakhir. Dia berhasil dikalahkan oleh Panembahan Senapati menggunakan tombak tersebut.
(bim)