Nasib Pilu Nurlela, TKW Asal Karawang Disekap dan Disiksa di Arab Saudi
loading...
A
A
A
KARAWANG - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Karawang, Jawa Barat, bernama Nurlela menjadi korban penyiksaan sadis di Arab Saudi. Kejadian ini terungkap setelah video yang memperlihatkan kondisi Nurlela beredar viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, Nurlela terlihat kesakitan dengan sejumlah luka yang tersebar di tubuhnya. Luka-luka yang dialami Nurlela termasuk luka akibat pukulan di wajah dan kepala, luka bakar di bibir, serta luka serius di bahu hingga kaki.
Penganiayaan yang dialaminya disebut melibatkan penyiksaan menggunakan setrika, pukulan, tamparan, hingga tendangan.
Menyusul video tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang segera mengambil langkah untuk menangani kasus ini.
Kepala Disnakertrans Karawang Rosmalia Dewi membenarkan bahwa Nurlela adalah warga Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Karawang. Nurlela bekerja di Arab Saudi sebagai petugas kebersihan di sebuah sekolah.
“Penyiksaan yang dialami bukan dilakukan oleh majikannya, melainkan oleh dua orang di luar lingkungan kerjanya yang menyekap dan menyiksanya,” kata Rosmalia kepada wartawan, Rabu (2/10/2024).
Pihak Disnakertrans Karawang telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk menangani masalah ini. Rosmalia juga mengungkapkan bahwa keluarga Nurlela sudah mengetahui penyiksaan tersebut.
Meskipun demikian, Nurlela menolak untuk dipulangkan dan memilih untuk tetap bekerja di Arab Saudi. “Informasi terakhir yang kami terima, Nurlela menolak pulang dan ingin tetap bekerja di sana,” tegasnya.
Dalam video yang beredar, Nurlela terlihat kesakitan dengan sejumlah luka yang tersebar di tubuhnya. Luka-luka yang dialami Nurlela termasuk luka akibat pukulan di wajah dan kepala, luka bakar di bibir, serta luka serius di bahu hingga kaki.
Penganiayaan yang dialaminya disebut melibatkan penyiksaan menggunakan setrika, pukulan, tamparan, hingga tendangan.
Menyusul video tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang segera mengambil langkah untuk menangani kasus ini.
Kepala Disnakertrans Karawang Rosmalia Dewi membenarkan bahwa Nurlela adalah warga Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Karawang. Nurlela bekerja di Arab Saudi sebagai petugas kebersihan di sebuah sekolah.
“Penyiksaan yang dialami bukan dilakukan oleh majikannya, melainkan oleh dua orang di luar lingkungan kerjanya yang menyekap dan menyiksanya,” kata Rosmalia kepada wartawan, Rabu (2/10/2024).
Pihak Disnakertrans Karawang telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk menangani masalah ini. Rosmalia juga mengungkapkan bahwa keluarga Nurlela sudah mengetahui penyiksaan tersebut.
Meskipun demikian, Nurlela menolak untuk dipulangkan dan memilih untuk tetap bekerja di Arab Saudi. “Informasi terakhir yang kami terima, Nurlela menolak pulang dan ingin tetap bekerja di sana,” tegasnya.
(ams)