SMAN 1 Bandung Gencarkan Edukasi Gizi untuk Siswa
Rabu, 11 Januari 2023 - 17:37 WIB
BANDUNG - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bandung bersama Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) memberikan edukasi gizi kepada para siswa.
Khususnya jajanan kekinian yang tinggi gula, garam dan lemak yang berpotensi menyebakan berbagai penyakit mulai penyakit tidak menular, penyakit degereratif serta kesehatan reproduksi.
Indonesia sendiri di tahun 2030 memiliki target ibu hamil terbebas penyakit serta target pencapaian Indonesia Emas 2045. Di tahun 2030, kita punya target ibu hamil terbebas penyakit.
"Ini sejak remaja sudah harus disosialisasikan, agar terbebas dan kita bisa mencapai indonesia emas di tahun 2045 mendatang," jelas Dr. Dr Alamsyah pada acara Education Festival yang di gelar siswa SMAN 1 Bandung.
Sebagaimana diketahui, makanan minuman dengan kandungan gula tinggi dan zat perasa tambahan viral dikalangan remaja. Minuman-minuman kekinian seperti boba, teh instan dan martabak dengan topping kental manis dengan jumlah banyak menjadi konsumsi harian remaja.
Tanpa disadari, terlalu sering mengkonsumsi makanan dengan kandungan gula tinggi berdampak buruk bagi tubuh dikemudian hari.
Dr. dr. Muhammad Alamsyah, Sp. O.G menegaskan pentingnya asupan gizi seimbang bagi remaja. Ia juga mengakui bahwa tingkat konsumsi gula pada remaja terus meningkat, dan itu harus dapat dikendalikan.
"Asupan gula, garam dan lemak harus dibatasi karena akan berpengaruh pada kesehatan remaja di masa depan", kata Alamsyah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kebiasaan konsumsi makanan dengan kandungan gula tinggi pada remaja akan berpengaruh pada kesehatan reproduksi mereka kelak.
Khususnya jajanan kekinian yang tinggi gula, garam dan lemak yang berpotensi menyebakan berbagai penyakit mulai penyakit tidak menular, penyakit degereratif serta kesehatan reproduksi.
Indonesia sendiri di tahun 2030 memiliki target ibu hamil terbebas penyakit serta target pencapaian Indonesia Emas 2045. Di tahun 2030, kita punya target ibu hamil terbebas penyakit.
"Ini sejak remaja sudah harus disosialisasikan, agar terbebas dan kita bisa mencapai indonesia emas di tahun 2045 mendatang," jelas Dr. Dr Alamsyah pada acara Education Festival yang di gelar siswa SMAN 1 Bandung.
Sebagaimana diketahui, makanan minuman dengan kandungan gula tinggi dan zat perasa tambahan viral dikalangan remaja. Minuman-minuman kekinian seperti boba, teh instan dan martabak dengan topping kental manis dengan jumlah banyak menjadi konsumsi harian remaja.
Tanpa disadari, terlalu sering mengkonsumsi makanan dengan kandungan gula tinggi berdampak buruk bagi tubuh dikemudian hari.
Dr. dr. Muhammad Alamsyah, Sp. O.G menegaskan pentingnya asupan gizi seimbang bagi remaja. Ia juga mengakui bahwa tingkat konsumsi gula pada remaja terus meningkat, dan itu harus dapat dikendalikan.
"Asupan gula, garam dan lemak harus dibatasi karena akan berpengaruh pada kesehatan remaja di masa depan", kata Alamsyah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan kebiasaan konsumsi makanan dengan kandungan gula tinggi pada remaja akan berpengaruh pada kesehatan reproduksi mereka kelak.
Lihat Juga :
tulis komentar anda