Kisah Kedatangan Etnis Tionghoa Pertama di Masa Kerajaan Sriwijaya
Kamis, 05 Januari 2023 - 07:34 WIB
Konon hingga abad 7 Masehi, hanya pendeta Buddha Tionghoa yang memainkan perjalanan dari India untuk mengunjungi Sriwijaya, di Pulau Sumatera. Sudah pasti di zaman Sriwijaya itu telah ada hubungan pelayaran yang teratur antara Tiongkok (Kanton) dan pelabuhan Melayu di Kerajaan Sriwijaya.
Kapal yang berlayar dari Kanton ke Sriwijaya dan kebalikannya adalah kapal dagang. Pendeta I-tsing tidak pernah menyinggung adanya orang-orang Tionghoa yang menetap di Pelabuhan Melayu atau di Pelabuhan Sriwijaya.
Sementara kapal dagang yang berlayar dari pelabuhan Melayu ke Kanton atau sebaliknya kebanyakan adalah kapal asing, kapal Persia, atau Kapal India.
Kedatangan etnis Tionghoa mulai terjadi peningkatan sesudah abad ke-8. Pasalnya ada perubahan sikap dari pedagang Tionghoa yang banyak bertolak ke negara-negara selatan, termasuk mengunjungi Pelabuhan Sriwijaya dan pelabuhan Melayu.
Pada abad 8 Tiongkok yang mulai menjadi negara penghasil teh juga menjadi faktor pendorong kian banyaknya pedagang-pedagang dari Tiongkok yang mengembara.
Selain teh, komoditi porselen juga menjadi barang ekspor khusus di masa itu yang membuat pedagang-pedagang Tionghoa masuk ke beberapa negara, termasuk salah satunya bumi nusantara.
Ekspedisi etnis Tionghoa di bawah Laksamana Cheng Ho pada masa pemerintahan kaisar Yung-lo dari Rajakula Ming konon menjadi tonggak penting masuknya etnis Tionghoa di beberapa negara Asia Tenggara.
Dikisahkan saat melakukan ekspedisi di tahun 1405, pasukan Laksmana Cheng Ho sempat singgah di bandar Samudera Pasai.
Dari situlah Laksamana Cheng Ho bertemu dengan Sultan Samudera Pasai, Zainal Abidin Bahian Syah. Kedatangan Cheng Ho pulalah yang membuat hubungan politik dan dagang yang diiringi kedatangan para saudagar-saudagar Tionghoa lainnya ke Pasai.
tulis komentar anda