Asal Muasal Penemuan Nagarakretagama yang Gambarkan Tiga Kerajaan Besar di Jawa

Senin, 10 Maret 2025 - 07:59 WIB
loading...
Asal Muasal Penemuan...
Kakawin Nagarakretagama tak bisa dilepaskan dalam penggambaran sejarah tiga kerajaan besar di Jawa bagian timur. Menariknya, naskah Mpu Prapanca ini baru ditemukan lengkap jauh setelah Indonesia merdeka pada 1978. Foto: Ist
A A A
KAKAWINNagarakretagama tak bisa dilepaskan dalam penggambaran sejarah tiga kerajaan besar di Jawa bagian timur. Menariknya, naskah yang dibuat Mpu Prapanca ini baru ditemukan lengkap jauh setelah Indonesia merdeka pada tahun 1978.

Penemuan empat naskah Kakawin Nagarakretagama di Pulau Bali, kemudian satu lagi di Amplapura, Karangasem, satu di Geria Pidada Klungkung, serta dua lagi di Geria Carik Sideman.



Penemuan naskah Nagarakretagama sebanyak empat buah itu membangkitkan pandangan tentang kepopuleran Nagarakretagama yang berbeda sekali dengan waktu sebelumnya. Apalagi setelah diketahui bahwa naskah-naskah itu terdapat di tangan masyarakat biasa, tidak semuanya di puri.

Hal itu menunjukkan bahwa naskah Nagarakretagama memang dikenal di masyarakat Bali kuno sebagaimana dikutip dari buku "Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit" oleh sejarawan Prof Slamet Muljana.

Pada naskah Amlapura milik seorang guru ditulis pada halaman pertama wawacan Jawa bahwa isi naskah itu bertalian dengan sejarah Jawa, yang dimaksud Jawa di sini adalah Majapahit.

Tidaklah mengherankan jika naskah Nagarakretagama itu juga dikenal oleh penggubah Pararaton secara langsung atau tidak langsung.

Pada garis besarnya uraian Nagarakretagama tentang Singasari dan Majapahit dari tahun 1222-1365 memang sejajar dengan uraian Pararaton. Uraian Pararaton lebih luas berkat adanya tambahan-tambahan yang diambil dari sumber lain seperti akan ditunjukkan di bawah.

Uraian Nagarakretagama pupuh XL tentang Raja Rajasa menjadi inti uraian Pararaton tentang cerita Ken Arok dari lahirnya sampai pencandiannya di Kegenengan pada tahun 1227. Uraian Pararaton tentang cerita Ken Arok diperluas dengan tambahan mendetail.

Uraian Nagarakretagama pupuh XL itu mencakup satu tempat Raja Rajasa mendirikan kerajaannya di sebelah timur Gunung Kawi yang disebut Kerajaan Singasari.

Kedua, pemberontakan Raja Rajasa terhadap Raja Kertajaya di Kediri pada tahun 1222 berakhir dengan kemenangan Tumapel, pencandian Raja Rajasa di Kagenengan pada tahun 1227, serta terakhir Raja Rajasa menjadi leluhur raja-raja di Singasari dan Majapahit.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1819 seconds (0.1#10.24)