Kisah Kedatangan Etnis Tionghoa Pertama di Masa Kerajaan Sriwijaya
Kamis, 05 Januari 2023 - 07:34 WIB
KISAH Etnis Tionghoa masuk ke Indonesia konon semenjak masa pemerintahan Kerajaan Sriwijaya. Masuknya etnis Tionghoa diawali dengan pendeta Tionghoa yang melakukan perjalanan ke Sriwijaya.
Foto/Ist
Jauh sebelum itu para etnis Tionghoa telah sering mengembara dari negerinya di China.
Sumber berita Tionghoa menguraikan bahwa Fa-hien adalah pendeta Tionghoa pertama kali yang pertama kali mengunjungi Pulau Jawa dalam perjalanannya ke India.
Konon catatan perjalanan itu berlangsung di tahun 399 sampai 414, sebagaimana diuraikan pada bukunya Fahueku, yang dikutip dari buku "Runtuhnya Kerajaan Hindu - Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara" dari Prof. Slamet Muljana.
Seratus tahun kemudian atau pada tahun 518, Sunyun dan Hwui-ing berziarah melakukan perjalanan dari Tiongkok ke India. Namun uraiannya lebih singkat dibanding dengan uraian pendeta-pendeta lainnya.
Pada tahun 671 pendeta I-tsing konon berangkat dari Kanton ke Nalanda melalui Sriwijaya. Pengembaraan I-tsing di luar Tiongkok ini berlangsung selama 25 tahun. Ia kembali ke Kwang-tung pada pertengahan musim panas tahun pertama atau sekitar 695 Masehi.
Foto/Ist
Jauh sebelum itu para etnis Tionghoa telah sering mengembara dari negerinya di China.
Sumber berita Tionghoa menguraikan bahwa Fa-hien adalah pendeta Tionghoa pertama kali yang pertama kali mengunjungi Pulau Jawa dalam perjalanannya ke India.
Konon catatan perjalanan itu berlangsung di tahun 399 sampai 414, sebagaimana diuraikan pada bukunya Fahueku, yang dikutip dari buku "Runtuhnya Kerajaan Hindu - Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara" dari Prof. Slamet Muljana.
Seratus tahun kemudian atau pada tahun 518, Sunyun dan Hwui-ing berziarah melakukan perjalanan dari Tiongkok ke India. Namun uraiannya lebih singkat dibanding dengan uraian pendeta-pendeta lainnya.
Pada tahun 671 pendeta I-tsing konon berangkat dari Kanton ke Nalanda melalui Sriwijaya. Pengembaraan I-tsing di luar Tiongkok ini berlangsung selama 25 tahun. Ia kembali ke Kwang-tung pada pertengahan musim panas tahun pertama atau sekitar 695 Masehi.
tulis komentar anda